Perjalanan Menepati Janji

Beranda
Komunitas
Story
Stories from the Heart
Perjalanan Menepati Janji

lapar.bang

17-04-2022 05:07

Spoiler for dokumen pribadi:

Quote:

Aku adalah pecandu ketinggian, bukan tentang kesombongan karena sudah banyak menaklukkan, akan tetapi, sebuah proses pencapaian itulah lelah yang tidak akan pernah bisa diukur. Bahkan inspirasi yang hidup di antaranya selalu menyelip dalam pikiran, menjelajahi ruang dan waktu.

Pagi ini aku, Togar dan juga Slamet sedang membicarakan tentang bagaimana caranya untuk kembali berpetualang, menaklukkan puncak gunung, lalu menikmati hembusan angin, pada ketinggian yang menjadi pembeda di antara ciri khas pegunungan itu sendiri.

Quote:

"Hai Les, Charless William. Bagaimana rencana untuk bulan April ini. Ingat ultah Memey akhir bulan ini loh! Kita harus bisa membawakan oleh-oleh dari atas gunung Argopuro. Sesuai janji yang pernah kita ucapkan kepadanya." Sapa Togar kepadaku

"Aku masih ingat Togar! Akan tetapi ...."

"Jangan beralasan. Tempel dan gas saja." Togar mensela perkataan Charless.

"Kesehatan Memey memburuk, aku hanya ingin berada dekat dengan dirinya untuk saat ini. Aku tidak ingin kehilangannya." Ucapku pelan dengan wajah yang kurang bersemangat.

"Tapi, akan lebih menggembirakan untuknya, apabila di puncak Argopuro kita menemukan sebuah bunga. Yang mana akan menjadi kesembuhannya nanti, karena obat dari semua obat, tidak hanya selalu dari apotik, terkadang kebahagiaan yang agung, ialah kemanjuran dari segala semua rasa sakit." Slamet yang sedari tadi hanya diam pun ikut menimpali obrolan Charless dan Togar dengan panjang lebar yang kemudian membuat suasana sedikit hening.

"Sudahlah Les, ayo kita berangkat besok!" Lanjut Slamet.

Akhirnya Aku, Togar dan Slamet sepakat untuk mendaki gunung argopuro dan menemukan banyak bunga-bunga di sana.

Pagi-pagi kami sudah bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan kami berkelakar, memecah sepi yang dirasa tanpa kehadiran Memey. Memey yang biasanya selalu membuat spirit di setiap perjalanan kami. Namun karena sakit yang di deritanya, pada akhirnya kami pergi tanpa dirinya, bahkan mencoba untuk mencari bunga yang diinginkan olehnya.

Padahal, seharusnya ini adalah perjalanan kita berempat untuk merayakan ulang tahun Memey.

Teringat selalu, setiap kami setelah menaklukan puncak gunung, dia selalu mencari bunga, bukan untuk merusaknya, namun untuk menemukan bibitnya, lalu menumbuhkannya di antara halaman rumahnya yang luas. Sebab menurut Memey, oleh-oleh yang paling berkesan adalah membawa setiap bunga dari berbagai puncak menuju tamannya, itu adalah momen kebangkitan kenangan kami yang mana akan menjadi sebuah kebahagiaan yang tak akan bisa di ungkapkan dengan semua kata-kata.

Koleksi bunganya pun sudah banyak, namun tidak ada satupun yang berasal dari pembelian, karena baginya membeli itu mudah, namun jika mencari itulah yang sulit. Karena rasa sensasi saat mencari bunga digunung itu tidak akan bisa di nikmati sebagai kepuasan yang sempurna. Sebab bagi seorang pencinta lingkungan, alam adalah jiwanya.

Koleksi bunga Memey ditamannya pun sudah mulai tumbuh, terlihat cantik, indah nan menawan. Hingga saat Memey melihatnya, ada kebahagiaan yang membuat dirinya bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya. Ya kehidupan itu sendiri adalah menghirup udara bersama alam dan harum yang dihasilkan oleh bunga-bunga itu, yang mana dengan hal itu Memey merasa udara sempurna di matanya adalah udara yang dihasilkan dari bunga-bunga yang ia tanam.

Spoiler for dokumen pribadi:

Quote:

"Ya Memey, aku akan membawakan bunga tersebut untukmu, hanya untuk senyuman di wajahnya yang perlahan-lahan pudar sudah seminggu ini."Ucapku dalam hati.

Tiba-tiba ban mobil kami pecah, ada beberapa paku yang membuat ban tersebut tidak mampu untuk menahan segala rasa sakitnya. Akhirnya kami turun untuk memperbaikinya dan membuat waktu sedikit terbuang namun tidak percuma. Karena kami sudah melihat wajah Argopuro.

Setelahnya kami pun sampai dipintu masuk gunung tersebut. Memulai berjalan dengan langkah yang sedikit gontai karena jalanan yang kami lewati terus naik dan naik.

Beberapa jam terlewati, terik matahari berusaha menjilati kulit kami termasuk kulit tanganku yang saat itu memang sedang memakai baju lengan pendek, tapi itu tidak menghalangi niatku untuk menepati janji kepada Memey

Dan dengan berjalan kaki selamat berjam-jam pada akhirnya sampai jua disebuah sabana yang sangat lapang.

Spoiler for dokumen pribadi :

Quote:

"Tidak kusangka, ternyata Argopuro itu lebih menakjubkan."

"Menuju Argopuro, ayo kita ke puncaknya."

"Gaskeun!"

"Let's find that flower at the top."

Ya, kira-kira begitulah celetukan dari kedua temanku saat itu, Togar dan Slamet.

Akhirnya kami tanpa henti berjalan menanjak, Melawati sungai yang begitu jernih, nampaknya terlihat sangat segar. Hal tersebut membuat segala lelah kami terbasuh dengan segala pesona keindahan semesta nya yang sangat cantik, sehingga bisa menciptakan suasana kedamaian saat kami sedang asik memandanginya

Spoiler for dokumen pribadi :

Dan akhirnya kami mencapai puncak Argopuro, satu lagi kebahagiaan yang tidak akan terkirakan, ketika melihat penampakan dari Argopuro yang memang nampak beda, namun sangat menginspirasi bagi semua orang, terutama Memey, yang mana sudah sangat ingin berada di puncaknya. Namun kondisinya berkata lain.

Quote:

"Lihatlah Memey, aku bawakan jiwamu untuk terkesan lebih dalam lagi dengan puncak Argopuro ini. Lihatlah sayang!"Aku berkata dengan sungguh.

Spoiler for dokumen pribadi :

Quote:

"Woiii less, Charles. Gue nemu bunga nih! Indah sekali di sore ini dia menyapaku." Teriak Togar dari kejauhan.

Spoiler for dokumen pribadi:

"Indahnya, jangan ada yang mengambilnya, aku akan membawanya ke hadapan Memey. Semoga saja di suka." Kataku sambil melihat keindahan bunga tersebut.

"Hai Charless. Pangeran cinta yang kesiangan, ini ada bunga yang indah lihatlah ke sini!" Disisi lain Slamet juga menemukan bunga yang tidak lain adalah dandelion.

Spoiler for dokumen pribadi :

"Ini, ini bunga dandelion itu bukan?" Tanyaku kepada Slamet.

"Iya. Itu si bunga liar yang sangat si sukai oleh pacarmu, Memey."

"Aku menemukan anggrek, lihatlah!" Dan lagi-lagi Togar membuatku berjalan kearahnya.

Spoiler for dokumen pribadi :

Konten Sensitif

"Cantiknya! Kawan-kawan, terimakasih untuk semua yang kalian temukan. Akan kubawa semuanya untuk Memey."

Setelah kami semua puas berada di puncak tersebut, pada akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sana. Aku pun merasa seperti ada Memey disini, mengikuti semua aktivitas yang kami lakukan pada hari ini. Hingga pada akhirnya kami terlelap lelah akibat terlampau banyak berjalan. yang kuingat dari perjalanan itu adalah kebahagiaan dari kedua temanku. Dan juga Memey disana.

Keesokanya kami terbangun dan mulai melakukan ritual perpisahan dengan Argopuro.

Spoiler for dokumen pribadi :

Ya dengan jejak inilah penanda bahwasanya kami sudah melangkah sejauh mungkin, demi sebuah pencapaian tujuan yang sudah tercapai dengan semua keinginan yang kuat dari masing-masing jiwa kami. Baik Aku, Togar, dan Slamet seperti merasakan bahwasanya perjalanan kali ini penuh kesan. Yang mana merupakan hal yang tidak pernah kami rasakan sebelumnya.

Quote:

"Togar, lihat ada ular." Ucapku sedikit kaget karena kemunculqn ular tersebut.

Spoiler for dokumen pribadi :

"Seperti mengucapkan selamat kepada kita ya Wiliam?" Sahut Togar dengan santai.

"Entahlah, semoga saja demikian" Jawabku, kemudian kembali berjalan untuknsegera pulang.

Spoiler for dokumen pribadi :

"Lihat ke atas langit! Burung yang sedang terbang itu seperti pengawal, yang mengikuti kita untuk segera sampai menuju rumah sakit dan menciptakan senyuman di wajah Memey." Celetuk Slamet yang sedang asik memandangi burung tersebut.

"Ayo kita harus bergegas pulang. Jangan sampai terlambat mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya." Aku menyahutinya dan berjalan dengan terburu-buru

"Gasskeun!"

Akhirnya kami sampai di rumah sakit tepat jam dua belas malam. Sebab kami harus menanam semua bunga yang kami temukan di halaman rumah Memey, setelah menanamnya lalu mengabadikan dalam sebuah foto, yang mana pastinya Memey akan melihatnya dan tersenyum penuh keceriaan.

Quote:

"Les, ini sudah malam, bagaimana kalau para suster tidak mengizinkan kita untuk ...."

"Tenang aja, pasti suster disana ngerti dengan maksud kita. Udah, jalan aja. Santai." Kataku santai.

"Jangan lupa kuenya di kasih lilin."

"Selamat ulang tahun ..."

"Semoga panjang umur ..."

"Bahagia selalu, selamat ulang tahun ..."

"Eh, kalian ...." Memey kaget akan kehadiran kita.

"Tiup lilinnya
Tiup lilinnya
Tiup lilinnya sekarang juga
Sekarang juga
Sekarang juga ..."

"Terimakasih, kawan-kawan!" Mata Memey mulai berkaca-kaca

"Ini hadiah untuk kamu." Aku memberikan selembar foto beberapa bunga yang sudah kutanam dihalam rumah Memey.

"Owh tidakkkk! Kalian menemukan semua ini dan menanamnya di halaman rumahku?" Kata Memey tidak percaya.

"Iya, sayang." Jawabku yang kemudian duduk dan memeluk Memey.

"Terimakasih sayang. Thank's all, my friends. Especially you"

Senyuman Memey saat itu sangat cantik. Ya dia terlihat sangat cantik dengan senyuman bahagia itu.

Quote:

Terimakasih Memey karenamu aku selalu bersemangat dalam menjalani hari-hariku.
Terimakasih Memey karena sudah selalu ada untukku.
Terimakasih memey atas semua yang kau berikan kepadaku.
Dan ribuan terimakasih atas kebaikanmu yang tak pernah bisa kuucpkan satu persatu.
Terimakasih, terimakasih, dan terimakasih

Salam Sayang

TAMAT

Big thank's untuk kedua sahabat Charless, yaitu Togar dan Slamet yang sudah membantu perjalanan Charles. Kalian luar biasa kawan.

Dan tak lupa untuk sang kekasih, Memey. Yang tak kenal lelah membuat Charles terus menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan.

Dan inilah aku Charless. Charless Wiliam

Diubah oleh lapar.bang 17-04-2022 07:41