Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ranzhoAvatar border
TS
ranzho
Erdogan Naikkan UMR 50%, Krisis di Turki Bisa Makin Dahsyat?
Jakarta, CNBC Indonesia - Turki saat ini sedang dilanda krisis mata uang, nilai tukar lira jeblok hingga lebih dari 37% melawan dolar Amerika Serikat (AS) dalam 30 hari terakhir. Sementara sepanjang tahun ini lira (TRY) sudah merosot hingga 55%.
Kebijakan moneter yang tidak lazim menjadi pemicu jebloknya lira, hingga sempat menembus TRY 17/US$ pada Jumat pekan lalu. Saat inflasi tinggi, bank sentral pada umumnya akan menaikkan suku bunga. Tetapi bank sentral Turki (TCMB) justru memangkas suku bunganya secara agresif.
Kebijakan tersebut membuat lira jeblok, dan dikatakan edan.

"Jika kita melihat dimana posisi lira sekarang itu sesuatu yang gila, tetapi itu merupakan refleksi kebijakan moneter edan yang diterapkan Turki," kata Tim Ash, ahli strategi negara berkembang di Bluebat Asset Management dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International, Selasa (23/11).
Inflasi di Turki pada bulan November mencapai 21,31% year-on-year (yoy) melesat dari bulan sebelumnya 19,89% (yoy) dan menjadi yang tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Jebloknya nilai tukar lira menjadi salah satu pemicu inflasi tinggi semakin terakselerasi.

[table][tr][td]

[/td]
[/tr]
[/table]

Meski nilai tukar lira terus terpuruk, kemarin TCMB justru kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 100 basis poin menjadi 14%. Kurs lira jeblok nyaris 6% melawan dolar AS dan sekali lagi mencatat rekor terlemah sepanjang sejarah di 15,736/US$. Sepanjang tahun ini, nilai tukar lira sudah jeblok 52% dan menjadi mata uang terburuk di dunia.
Hingga saat ini TCMB yang dipimpin Sahap Kavcioglu sudah memangkas suku bunga dalam 4 bulan beruntun dengan total 500 basis poin.

Inflasi tinggi yang dialami Turki tentunya membuat daya beli masyarakat mengalami penurunan drastis. Untuk mengatasi masalah tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menaikkan upah minum hingga 50%.
Dengan kenaikan tersebut, daya beli masyarakat diharapkan menguat, konsumsi meningkat sehingga roda perekonomian berputar, yang pada akhirnya akan mendongkrak produk domestik bruto (PDB).
Tetapi di sisi lain, kenaikan 'UMR' tersebut tentunya berisiko memicu inflasi lebih tinggi. Banyak ekonom mengatakan kenaikan upah minimum sebesar 50% akan memicu inflasi 3,5% hingga 10%. Alhasil, inflasi di Turki diperkirakan akan menembus 30% di tahun depan.
Dengan inflasi yang berisiko makin tinggi lagi, kurs lira tentunya juga berisiko semakin terpuruk.


Kebijakan anti mainstream TCMB yang membuat kurs lira terpuruk dan memicu krisis mata uang bermula dari pandangan Presiden Recep Tayyip Erdogan jika suku bunga tinggi merupakan "biangnya setan". Erdogan mempercayai suku bunga tinggi malah akan memperburuk inflasi.
TCMB pun "asal bapak senang" dan memangkas suku bunga secara agresif. Sebab, jika kebijakan TCMB berbeda dengan pandangan Erdogan, maka gubernurnya akan dipecat.
Erdogan yang berbicara pada Minggu (19/12) kemarin mengatakan pemangkasan suku bunga yang dilakukan Turki bukan merupakan penyebab krisis mata uang, tetapi karena adanya "serangan tidak beralasan".

"Penurunan suku bunga yang terbatas bukan penyebab semua ini," kata Erdogan sebagaimana dilansir Reuters.

"Nilai tukar merupakan senjata yang sedang dimainkan di Turki, dan ketika lira mulai stabil begitu juga dengan inflasi, dalam beberapa bulan ke depan kita akan melihat pintu besar terbuka untuk Turki yang modern," tambahnya.
Pemimpin yang sudah berkuasa selama 20 tahun ini juga mengatakan kebijakan yang membuat lira jeblok merupakan bagian yang akan menentukan kesuksesan "perang kemerdekaan ekonomi".
Kebijakan tersebut dikatakan akan mendorong ekspor, menambah tenaga kerja, investasi dan pertumbuhan PDB.
Erdogan juga mengatakan dulu ia sukses menjinakkan inflasi, dan kini ia yakin bisa melakukannya lagi.
"Cepat atau lambat, sama seperti dulu ketika saya mampu menurunkan inflasi hingga 4% (di tahun 2011), kita mengulangi hal tersebut. Tetapi, saya tidak ingin masyarakat saya, orang-orang saya, dihancurkan oleh suku bunga tinggi," kata Erdogan.


Sumber

woooow





0
1.1K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan