lapar.bangAvatar border
TS
MOD
lapar.bang
[COC Travellers] Pendakian Gunung Ranti, Cuaca Yang Tak Menentu



emoticon-I Love Indonesia WELCOME TO MY THREAD emoticon-I Love Indonesia



Halo para warga kaskuser sekalian, sebagaimana warga kaskuser yang berbudiman jangan lupa untuk

emoticon-Rate 5 Star RATE
emoticon-nulisah KOMEN
emoticon-pencet SHARE
emoticon-Toast CENDOL


SELAMAT MEMBACA
emoticon-Monggo



udahmales banget nih badan rebahan mulu
hawa hawanya pengen liburan




Yosh.. akhirnya kita bertemu lagi di thread jalan-jalannya lapar.bang. Bosen banget kan ya dirumah terus? Pengen jalan-jalan tapi masih pandemi? Tenang saja gan/sis, kali ini saya bakal ngajakin kalian mendaki secara virtual, yuk langsung saja simak ceritanyaemoticon-Embarrassment



Perjalanan dimulai dari kota Banyuwangi, disini saya berangkat bersama dengan beberapa teman saya. Diantaranya ada Yogi dari Mojokerto, Alfian dari Surabaya, Sigit dari Banyuwangi, dan juga saya sendiri dari Pasuruan.

Berhubung diantara kita belum ada yang pernah mendaki gunung ranti, maka saya mengajak Sigit untuk ikut mendaki sekaligus menjadi guide, secara lah ya, Sigit ini akamsi yang udah hapal betul dengan gunung ranti, beruntung banget dia mau nganterin saya dan teman-temanemoticon-Big Grin

Tepat pukul 12 malam kita menuju pos ijin gunung ranti dengan menggunakan kendaraan roda dua yang hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam saja.

Bagi yang belum tau gunung ranti, untuk sampai di pos ijin gunung ranti ini kalian bisa lewat melalui Banyuwangi dan juga Bondowoso. Letaknya jadi satu dengan TWA (Taman Wisata Alam) Kawah Ijen, hadap-hadapan pos ijinnya, cuma kepisah jalan aja, jalan kaki paling 10 - 20 langkah udah sampai di salah satu pos ijinnya, deket banget kan yaemoticon-Big Grin

Setelah melakukan registrasi dan berdoa bersama, kita pun memulai perjalanan. Oh iya gan/sis, registrasi untuk mendaki gunung ranti ini hanya 10k/org dan parkir motor juga sama 10k/motor. Murah kan yaemoticon-Big Grin

Quote:


Langkah pertama sangat mantap, dengan niat mendaki yang gak neko-neko isyaallah gak bakal ada kendala, kata bapak-bapak yang jaga pos ijin sih gituemoticon-Big Grin

Jalan masih landai dengan melewati lapangan yang sudah ada bekas jalan setapak, cuaca malam itu lumayan cerah, udara sangat dingin, dan hembusan angin lumayan kencang.

Baca juga: Mendaki Gunung Raung, Nazar Selama 4 Tahun Yang Akhirnya Terselesaikan

Perlahan tapi pasti kini jalan landai berganti dengan jalan tanjakan yang secara konstan akan semakin naik dan terjal, wah lumayan banget lah, untungnya udah pemanasan waktu lewat jalan landai, jadi kaki bisa diatur kecepatan jalannyaemoticon-Big Grin

Yang jadi tantangan saat mendaki gunung ranti adalah jalurnya. Iya gan/sis, jalur yang kita lewati adalah jalur air, jadi lumayan susah, harus pindah pijakanan kanan atau kiri, yang penting gak jatuh gitu aja.



Itulah penampakan awal jalur yang saya lewati, seiring dengan ramainya minat pendaki, maka jalan yang dilewati akan semakin lebar dan semakin rusak. Kata Sigit dulu jalannya kecil gak ada bekas aliran air dan gak sesusah sekarang, yaa namanya juga perkembangan jaman, pada banyak yang naik gunung juga, ya gini deh jadinyaemoticon-Big Grin

Habis lewat jalan sebelah kanan, loncat sebelah kiri, loncat lagi sebelah kanan, balik lagi sebelah kiri. Pokoknya kalau jalannya gak bisa dilewati tinggal ganti haluan aja, kadang capek juga sih harus locat kanan-kiri. Kalaupun lewat cerukan bekas aliran air juga gak mungkin, jadi ya loncat-loncat ajaemoticon-Big Grin

Lama perjalanan gak terasa karena kita mendaki dimalam hari hingga saya dan kawan-kawan akhirnya sampai juga di pos 1.



Pos 1 sendiri adalah bekas bangunan pos yang sudah rusak dan ambruk akibat di terjang angin. Seperti itulah penampakan pos 1 disiniemoticon-Hammer (S)

Vegetasi hutan gunung ranti sendiri didominasi cemara gunung dan alang-alang. Malah cenderung lebih banyak alang-alangnya, jadi wajar saja kalau angin gampang masuk. Jarak antara pohon cemara satu dengan yang lainnya sangat jauh. Bisa dikatakan gunung gundul juga sih, karena gak ada pepohonan buat berteduh kalau panas/hujan. Resapan air cuma ngandelim dari alang-alang doang.

Kalau kalian inget banjir bandang sempol, bondowoso, hulunya ya dari gunung ini yang diguyur hujan, sampe beberapa desa porak poranda terendam lumpur dan sampah, baik sampah organik maupin sampah pohon.

Baca juga: Pendakian Gunung Bekel, Napak Tilas Kerajaan Majapahit

Disini saya juga bertemu dengan dua pendaki asal Jember dan juga Kediri yang bekerja di PT. Bangun Membangun Pembangkit Listrik. Saya lupa nama dua orang ini. Yang jelas dia bekerja di Bondowoso untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di kawah wurung.

Jadi kawah wurung ini salah satu destinasi andalan didaerah Banyuwangi dan Bondowoso yang sekarang ini sedang dibangun pembangkit listrik. Secara starategis, kawah wurung ini masuk wilayah Bondowoso. Untuk sekarang saya kurang tau gimana kelanjutannya pembangkit listrik disana. Mungkin kalian bisa tanya ke suhu besar kita @yunda.meselaku aktifis banyuwangi. Rumahnya deket kok sama kawah wurung. Halo gan yundaemoticon-Big Grin

Setelah istirahat kita kembali melanjutkan perjalanan untuk menuju pos 2. Jarak pos 1 ke pos 2 ini gak terlalu jauh kok, kondisi trek gimana? Masih sama, jalanan zig-zag, loncat kanan loncat kiri sambil ngikutin jalan airemoticon-Hammer (S)




Ternyata beneran deket, baru jalan aja udah sampai di pos 2. Pos 2 ini sebenernya ada bangunan shelternya, sama seperti pos 1 yang juga hancur akibat terkena badai (mungkin), jadi hanya tersisa bangunan kayu dan tempat lapang ajaemoticon-Ngakak (S)

Penampakan view dari pos 2 yang sebelah kiri adalah pos ijin gunung ranti, kalau nyebrang jalan ke kanan kalian sudah sampai di pos ijin kawah ijenemoticon-Big Grin

Oh iya, yang ada di foto itu adalah akamsi alias Sigit, yang menjadi penunjuk jalan sekaligus guide sayaemoticon-Big Grin

Nyemil-nyemil sebentar sembari sebat, tiupan angin lumayan kencang membuat saya dan teman-teman tidak tahan dengan kondisi saat itu, akhirnya kita kembali melanjutkan perjalanan, dari pos 2 kita akan langsung menuju puncak karena tempat camp satu-satunya hanya ada di puncak. Oke lanjut dan mari kita loncat-loncatan lagiemoticon-Ngakak (S)

Semakin ke atas jalan semakin gak manusiawi, banyak pohon tumbang yang menghalangi jalan, bahkan saya harus manjat atau merunduk untuk melewati jalan yang tertutup pohon tumbangemoticon-Nohope



Lewat kanan gak bisa ya lewat kiri, lewat kiri gak bisa ya merunduk, merunduk gak bisa yaudah manjat, pokoknya gimana caranya harus bisa lewatemoticon-Ngakak (S)

Jalurnya sendiri tanah bercampur kerikil, jadi kalau gak berhati-hati pasti bakal sering kepleset kerikil-kerikil kecil, apalagi kalau treking malam hari, harus bener-bener fokus pokoknya.

Setelah melewati beberapa halangan dan rintangan kini vegetasi cemara berganti dengan vegetasi pohon kecil kecil, tapi lumayan padat, jadi enak lah gak kena angin terus-terusan.

Disini saya sudah agak merasa tenang karena bisa sebat dengan santai tanpa takut diterjang anginemoticon-Ngakak (S)

Tapi kadang-kadang cuaca langsung mendadak gerimis, setelah itu kembali cerah, dan kemudian gerimis. Pokoknya saya dibuat bingung dengan cuaca gunung ranti saat itu. Kadang, kabut langsung datang, apalagi saya mendaki dimalam hari, jadi jarak pandang agak terganggu, tapi beruntungnya saat-saat seperti itu saya alami waktu sudah hampir mencapai puncak, jadi gak terlalu khawatir, tapi tetap saja, cuaca sedang labil dan agak bikin bingung. Sebenernya mau cerah apa mau hujanemoticon-Hammer (S)




Semakin naik jalan air semakin kecil dan sudah mulai agak manusiawi, tapi jalanan tetap zig-zag, gunung dengan ketinggian 2601 mdpl ini merupakan gunung kerucut. Jadi kalau semakin ke atas maka semakin terjal pula jalurnya, makadari itu jalan untuk menuju kepuncak dibuat zig-zag agar pendaki tidak cepat lelah, tapi juga lebih lamaemoticon-Ngakak (S)

Not bad lah, setelah dua jam berjalan secara zig-zag, loncat kanan loncat kiri, akhirnya kita sampai dipuncak, dan kondisi saat itu lumayan ramai. Karena di masa pandemi dan banyak gunung yang tutup, jadinya para pendaki mencari alternatif gunung yang masih buka, salah satunya ya gunung ranti ini. Saat itu di Jawa Timur hanya ada 2 gunung saja yang buka, ranti di Banyuwangi, dan ringgit di Situbondo, maka saya memilih ranti sekaligus keliling banyuwangiemoticon-Big Grin

Jam 3 pagi kita sampai dipuncak dan langsung mendirikan tenda. Mau tidur juga nanggung banget soalnya sebentar lagi sudah pagi, akhirnya ke-3 teman saya pun memutuskan untuk berisitrahat, sementara saya begadang dengan mampir-mampir ke tenda pendaki lain sembari ngobrol dan kenalan, kali aja dikasih kopi gratis gituemoticon-Big Grin

Obrolan demi obrolan tersaji antara saya dan pendaki lain hingga langit yang berwarna hitam kelam berganti warna secara perlahan, sampai warna merah itu mendominasi langit Banyuwangi.



Saya membangunkan ke-3 teman saya. Dengan langkah gontai dan muka bantalnya, akhirnya mereka semua bangun dan menikmati matahari terbitemoticon-Big Grin

View di gunung ini jika bukan lautan awan, ya lautan beneran. View pulau bali akan terlihat dari puncak gunung ranti. Bahkan gunung agung yang berada di Karangasem juga terlihat. Beruntungya saya waktu itu mendapat lautan awan, jadi lautan benerannya gak kelihatanemoticon-Ngakak (S)



Setelah berpot-poto akhirnya saya mencoba untuk explor daerah puncak, disini kalian akan mendapatkan beberapa view. Diantaranya gunung merapi ungup-ungup (masuk cagar alam TWA kawah ijen yang gak boleh di daki), gunung raung & gunung suket (dua dari seven summit jawa timur), dan juga gunung ringgit (satu-satunya gunung di jawa timur yang pendakiannya dimulai dari pantai alias 0 mdpl)





Foto pertama adalah foto gunung merapi ungup-ungup.
Foto kedua adalah foto gunung raung & suket.
Foto ketiga adalah foto gunung ringgit.

Dan yang jelas dikelilingi lautan awan. Sungguh, saya sangat beruntung karena mendapatkan view seperti ini. Lautan awan, cerah, dan agak ramaiemoticon-Hammer (S)

Sayang sekali, disekitar gunung ini banyak sekali sampah dari pendaki-pendaki yang tidak bertanggung jawab, saya dan teman-teman memunguti beberapa sampah yang terlihat saja, seperti bungkus mie instan, tisu, dan juga beberapa bungkus snack. Buat teman-teman, jika mendaki gunung jangan pernah membuang sampah sembarangan ya. Hal ini akan membuat pemandangan disekitar kita jadi kurang sedap untuk dipandang jika banyak sampah, selain itu jangan pernah mencoret-coret apapun, entah batu atau pohon, karena saat kita kegunung sifatnya adalah bertamu, jadi jangan rusak dan kotori rumah orang dengan perlakuan yang gak banget. Emang kalian mau kalau rumah kalian di coret-coret sama dikasih sampah? Gak mau kan? Oke ya. Semua paham kan sampai sini.

Baca juga: Panjangnya Jalur Pendakian Gunung Argopuro

Di puncak sendiri kita harus pintar-pintar mencari spot foto, karena disini dikelilingi pepohonan, jadi kadang kita harus manjat apapun itu yang bisa dipanjat, agar foto yang dihasilkan tidak terhalang pepohonan.

Saya dan teman-teman adalah rombongan yang berangkat paling belakang dan pulang juga paling belakang, bahkan dipuncak saat itu hanya menyisakan rombongan saya sajaemoticon-Ngakak (S)





Setelah puas bersantai dan masak-memasak untuk bekal turun, akhirnya saya membereskan tenda dan bersiap untuk turun.

Perjalanan turun sangat cepat, karena lebih enak melewati jalur cerukan air daripada jalur biasa. Berasa main sky satu langkah bisa sampai 2-3 meter. Jalan berasa lari, lari berasa marathon, kayak turun dari gunung semeruemoticon-Ngakak (S)

Saat turun juga cuaca mendadak mendung, ya beginilah mendaki gunung, cuaca sangat sulit ditebak, beberapa menit sebelumnya cerah kini mendadak mendung. Saya kembali mempercepat langkah kaki agar tidak kehujanan di jalur pendakian. Beruntungnya saya saat sampai di pos ijin hanya merasakan gerimis saja yang kemudian dilanjutkan dengan hujan yang sangat deras.

Akhirnya saya memutuskan untuk santai sejenak untuk menunggu hujan agak reda. Sedikit berbincang dengan bapak-bapak penjaga pos ijin, saya mendapat info bahwa beberapa titik jalan ada yang terkena longsor, saya pun disarankan untuk berhat-hati saat turun kembali ke kota.

Hujan sudah mulai agak reda dan digantikan oleh gerimis-gerimis kecil. Sebelum kembali ke kota saya mencoba untuk mengabadikan satu foto yang lumayan epic menurut saya. Foto dengan background kabutemoticon-Big Grin



Mantap gak tuh? Anggap saja mantap lah yaemoticon-Ngakak (S)

Sebenernya kalau cerah dibelakang sana ada view gunung ranti. Sayangnya kabut, mau lanjut ke kawah ijen juga gak mungkin karena statusnya saat itu masih tutup akibat pandemi, pun kalau buka saya juga gak bakal lanjut kesana, karena jalur setelah hujan akan sangat licin, terlebih lagi jalur menuju puncak kawah ijen juga dilewati ojek grobak yang digunakan untuk mengangkut wisatawan, jadi pasti jalurnya bakal becek dan sangat licinemoticon-Ngakak (S)

Cukup mematuhi protokol kesehatan dan juga IngatPesanIbu 3M
M = encuci piring
M = encuci baju
M = encuci piring dan baju

emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)

Bukan bukan, bukan itu maksudnya, bercanda gan/sis.
IngatPesanIbu 3M
Mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker.

Dengan itu kalian sudah boleh diijinkan mendaki, tapi sebelumnya kalian juga bakal di cek suhu tubuhnya terlebih dahulu, kalau sehat ya silahkan mendakiemoticon-Big Grin

Oh iya, untuk estimasi pendakian gunung ranti sendiri sangat cepat kok, cuma 2 jam.

Pos ijin - pos 1 = 30 menit
Pos 1 - pos 2 = 30 menit
Pos 2 - puncak = 60 menit

Sementara itu untuk biaya pendakian sendiri 10k/orang
Parkir kendaraan roda dua 10k/motor
Parkir kendaraan roda empat 20k/mobil

Lumayan murah kan, pendakian juga gak memakan waktu lama karena pos ijin pendakian gunung ranti terletak diketinggian 1600 mdpl, dengan waktu tempuh 2 jam, Itu sudah sangat santai, sudah termasuk istirahat dan juga sebat-sebat lucuemoticon-Embarrassment

Setelah berfoto ria akhirnya saya pun turun menuju banyuwangi ke kediaman Sigit untuk beristirahat dan menginap sebelum kembali pulang kerumah.

Dengan sampainya saya dikediaman Sigit. Maka berakhir pula perjalanan ke gunung ranti.

Demikian thread ini dibuat, apabila ada salah kata dan penulisan kata-kata yang typo, harap dijadikan maklum.







sumber gambar dan artikel: pribadi
Diubah oleh lapar.bang 11-12-2020 17:58
nobodysnafkinAvatar border
tien212700Avatar border
jokoariyantoAvatar border
jokoariyanto dan 53 lainnya memberi reputasi
54
4.9K
94
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan