Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

surya.hrAvatar border
TS
surya.hr
Akhirnya Ibu Kota Pindah Juga

Halo gansis, selamat datang di threadane. Kali ini kita bahas tentang Ibu Kota yang direncanakan akan dipindah. Kepastian ini sudah dibahas oleh presiden ketika mengadakan rapat dengan sejumlah lembaga negara, termasuk dengan anggota dewan yang kita sayangi bersama, yakni lembaga DPR.

Sebenarnya rencana untuk memindahkan Ibu Kota sudah menjadi pembahasan yang lama. Serangkaian survey dan analisa pastinya sudah dilakukan oleh pemerintah. Termasuk di dalamnya besaran biaya yang nantinya dikucurkan demi membangun Ibu Kota yang baru. Estimasi biaya yang nantinya bakal dikeluarkan oleh pemerintah sebesar 466 Triliun. Sebuah angka yang lumayan fantastis bukan? Tapi ane percaya, estimasi ini akan sebanding dengan manfaat yang bisa dipetik kelak.

Terkait dengan rencana pindahan tersebut, sebagian masyarakat awam tentu bertanya-tanya tentang motif dibalik pindahnya Ibu Kota. Tidak dapat dipungkiri beragam pendapat muncul, baik yang mendukung perpindahan ini, maupun pihak yang menentangnya. Bukan persoalan yang mencengangkan, sebab hidup memang tidak akan pernah lepas dari kubu yang pro maupun kontra.

Oleh sebab itu, ane coba jabarkan serangkaian alasan yang ane kutip dari berbagai sumber.

Berikut ini berbagai alasannya:

1. Mengurangi Beban Jakarta

Selama ini Jakarta adalah kota yang didaulat memiliki fungsi yang lengkap. Di kota ini, merupakan pusat pemerintahan, pusat bisnis dan perdangan serta layanan jasa. Dengan atribut yang melekat padanya, Jakarta lantas menjadi magnet bagi banyak orang untuk mengadu peruntungannya di kota ini. Dampak yang ditimbulkan secara kasat mata adalah terjadinya urbanisasi secara masiv. Kemacetan pun tidak dapat dihindarkan.


2. Jakarta Merupakan Kota Besar dengan Penurunan Tanah Paling Cepat

Menurut peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas, 95% wilayah Jakarta Utara akan tenggelam sepenuhnya di tahun 2050 seperti yang pernah dilaporkan dalam laman BBC.

Kondisi ini seakan dipertegas dengan adanya krisis perubahan iklim global yang dampaknya terus meluas, sehingga menyebabkan kota Jakarta terus tenggelam dengan sangat cepat. Dengan demikian, rencana pemindahan Ibu Kota dianggap tindakan yang sudah tepat.

3. Kerugian 100 Triliun Karena Macet

Selain faktor penurunan tanah yang kian mengkhawatirkan di Jakarta, persoalan lain yang mendera Jakarta adalah tingkat kemacetan yang tinggi. Bagi penduduk Jakarta pasti telah sedemikian akrab bila terjebak macet. Namun, masalah macet ini tidak hanya berdampak pada satu sisi saja, yakni terhambatnya arus lalu lintas dari satu titik ke titik yang lain.

Seperti dikutip dari kanal detik.com, kerugian materiil akibat macet parah yang setiap hari terjadi di Ibu Kota mencatatkan angka yang fantastis. Masih dari media yang sama, taksiran kerugian bahkan mencapai hingga 100 Triliun setiap tahun. Jika uang sebesar itu dibelanjakan untuk sektor yang lebih produktif, tentu saja bisa bermanfaat demi kesejahteraan rakyat ya?

4. Pemerataan Pembangunan

Saat bertemu dengan berbagai pimpinan media di Istana Negara pada Selasa 3 September 2019, presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa salah satu alasan rencana perpindahan Ibu Kota adalah demi berlangsung pembangunan yang merata. Diharapkan pula, terjadi perpindahan magnet yang semula tertuju ke Jakarta, berganti ke daerah yang kelak menjadi Ibu Kota ini.

Kita tentu maklum, Ibu Kota memang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi sejumlah kalangan yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota. Kondisi demikian merupakan hal yang wajar. Sebab sebagai sentral negara, Ibu Kota selalu memiliki fasilitas yang mungkin saja tidak ditemukan di kota asal para pencari rezeki yang nekat merantau ke Ibu Kota.


5. Pernah Dibahas Presiden Soekarno

Seperti dikutip dari detikfinance, presiden pertama Republik Indonesia ini pernah berniat memindahkan Ibu Kota dari Jakarta. Beliau usul supaya Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menjadi Ibu Kota yang baru. Namun hingga akhir hayatnya, ide memindahkan Ibu Kota tidak sampai menjadi kenyataan.

6. Dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo

Menjelang akhir Agustus, tepatnya pada tanggal 26 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan rencana pemindahan Ibu Kota. Konferensi pers dilakukan di Istana Negara bersama dengan sejumlah menteri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hadir pula Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Berbeda dengan Presiden pertama RI, Presiden Joko Widodo mengusulkan perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur. Sedangkan lokasinya sebagian berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara.

7. Ibu Kota yang Baru Bebas Banjir dan Gempa

Berdasarkan ulasan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, yang dikutip dari detiknews, menepis kekhawatiran sejumlah pihak bahwa dua daerah yang akan menjadi ibu kota baru rawan banjir, sulit air tanah, dan berpotensi terkena gempa. Sebab Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kertanegara berada di ketinggian 50 meter di atas permukaan laut.

Terkait analisis Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masih dari media yang sama, yang menyebut kawasan Kaltim tidak bebas dari ancaman gempa, Isran juga menepisnya. Sepanjang hidupnya di bumi Kaltim, lelaki kelahiran Sangkulirang, 20 September 1957 ini mengaku tak pernah mengalami gempa.

Di Kalimantan Timur, kata dia, hanya beberapa wilayah di bagian ujung timur yang biasa terkena dampak dari gempa yang ditimbulkan akibat adanya patahan sesar Palukoro. Sesar ini membelah Sulawesi menjadi dua, dimulai dari batas perairan Laut Sulawesi dengan Selat Makassar hingga ke Teluk Bone.

"Saya endak tahu, BMKG dapat pengetahuan dari mana itu jangan-jangan hoaks. Kalau menurut sumber gempa yang menurut sumber pengetahuan yang sudah teruji, mana ada patahan di situ," kata Isran.


8. Status Jakarta

Setelah pengumuman pulau Kalimantan Timur menjadi calon Ibu Kota yang baru, maka status kota Jakarta tidak lagi menyandang sebagai Ibu Kota. Akan tetapi, Jakarta tetap menjadi sentra bisnis dan perdagangan. Jadi, untuk warga Jakarta tak perlu bersedih hati ya? Ane yakin Jakarta masih akan tetap ramai dan semarak dengan hingar-bingarnya kehidupan di sana.


Demikian berbagai alasan mengapa pemerintah pada akhirnya memindahkan Ibu Kota nya ke pulau Borneo. Harapan ane, dengan pemindahan Ibu Kota yang baru, pemerintah dan seluruh penduduk menjaga dengan baik kota ini. Termasuk menjaga segala keanekaragaman hayati yang tumbuh subur di negeri sehingga mampu menjaga keseimbangan ekosistem di bumi. Jangan sampai keanekaragaman hayati unik, yang bisa saja beberapa diantaranya hanya ditemukan di Indonesia, lantas punah dan tinggal nama saja. Masing-masing dari kita dituntut untuk memiliki peran dan menjaganya.

Ane juga berharap berbagai permasalahan klasik yang seringkali mendera kota yang menyandang status sebagai Ibu Kota, bisa diminimalkan. Agar Ibu Kota yang baru benar-benar nyaman dan layak huni bagi seluruh penduduknya.


Sumber gambar: googleimage
Referensi data:
https://www.hipwee.com/feature/10-fakta-tentang-jakarta-yang-katanya-akan-tenggelam-airnya-beneran-sampai-istana-negara-nggak-ya/
http://finance.detik.com/read/2019/0...okowi-hari-ini
http://finance.detik.com/read/2019/0...ota-tak-pindah
http://news.detik.com/read/2019/08/2...n-konflik-sara
skydaveeAvatar border
anasabilaAvatar border
GrestaAvatar border
Gresta dan 2 lainnya memberi reputasi
3
239
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan