Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mbak.farAvatar border
TS
mbak.far
Selamat Tinggal, Giant! Terimakasih Sudah 19 Tahun di Indonesia

Gmbr: @duniapunyacerita


Saat masih kecil dulu, setiap kali ke kota ane sering melihat toko besar dengan halaman parkirnya yang luas, namanya Giant.

Ane ingin sekali memasuki Giant, tetapi sayangnya sampai saat ini keinginan ane tersebut tidak terwujud.

Apakah GanSis pernah berbelanja Giant? Bagaimana pengalaman belanja di sana? Apa saja yang pernah GanSis beli dari Giant?

Buat GanSis yang belum tahu, nama merek Giant sendiri berasal dari Malaysia.


inews.id

Sejarah berdirinya Giant dimulai pada tahun 1944, saat toko pertama keluarga Teng Meng Chun tersebut buka di Sentul Pasar, Malaysia.

Lantas pada tahun 1974 diperluas dengan pembukaan Pusat Minimarket Teng di Bangsar.

Bukan hanya di Malaysia, pada tahun berikut-berikutnya Giant dikembangkan di Singapura dan Indonesia.

Di Indonesia sendiri, Giant dibesarkan oleh perusahaan Hero Group (PT. Hero Supermarket Tbk.).

Di tangan Hero Group inilah Giant yang awalnya hanya minimarket melebarkan sayap menjadi Giant untuk segmen Hypermarket, di mana pada 2002 menjadi tahun pertama kali Giant Hypermarket dibuka di Indonesia yang berlokasi di Villa Melati Tangerang.

Segmentasi Giant merupakan para pelanggan yang menginginkan belanja dengan harga hemat. Tidak heran jika kemudian banyak orang berbondong-bondong belanja ke Giant. Setiap kali melewati Giant, ane lihat di lahan parkirnya yang luas selalu dipenuhi kendaraan, baik roda 2 atau roda 4.


Gmbr: economy.okezone.com

Bisnis Giant mengalami perubahan identitas sejak 2013. Giant Hypermarket menjadi Giant Extra, merajai pasar dalam harga murah dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan bulanan konsumen.


akurat.co

Sementara Giant Supermarket menjadi Giant Express, merajai pasar dalam harga murah dengan pelayanan cepat untuk melayani kebutuhan mingguan konsumen. 

Terhitung mulai dari 30 juni 2012, PT. Hero Supermarket Tbk telah mengoperasikan 43 gerai Giant Hypermarket, 130 gerai Hero & Giant Supermarket, 241 gerai kesehatan dan kecantikan Guardian, serta 144 gerai Starmart. Mempekerjakan lebih dari 13.700 orang untuk melayani pelanggan di 558 gerai.

Namun sayangnya, sepanjang 2018 sejumlah 26 gerai telah ditutup. Disusul kemudian pada 28 juli 2019, Hero kembali menutup enam gerainya. Itu merupakan langkah kecil yang menjadi pertanda bahwa raksasa toko tersebut hendak berpamitan.

Benar saja, pada akhir juli kemarin, semua gerai Giant yang ada di seluruh Indonesia telah benar-benar resmi ditutup.

Semua pelanggan Giant yang ada di seluruh Indonesia pastinya merasa kehilangan, terlebih bagi para karyawan Giant yang telah lama menemani, pastinya sedih.


Spoiler for Giant tutup permanen:



Dari 2002 hingga 2021, 19 tahun sudah Giant di Indonesia. Kini raksasa itu tumbang.

Selamat tinggal, Giant! Ane belum pernah belanja di sana, tapi sudah pergi aja.



Spoiler for customer terahir:




Entah apa alasan PT. Hero Supermarket Tbk memutuskan menutup semua gerai Giant. Tapi menurut pendapat ane, ada beberapa alasan yang membuat Giant akhirnya ditutup;

✓ Bukan hanya giant, sejak memasuki masa pandemi belakangan ini kita sering mendengar perusahaan yang menutup usahanya dan merumahkan para karyawannya. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari kondisi ekonomi yang mungkin bagi sebagian orang adalah sulit, sehingga banyak orang lebih memilih hidup dengan sehemat mungkin dan cukup membeli kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan.

✓ Persoalan mobilitas juga penting. Sejak adanya pandemi, orang akan cenderung membeli sesuatu yang ada di warung terdekat.

✓ Giant sudah menutup beberapa gerainya, bahkan sejak sebelum pandemi? Ok! Mungkin memang bukan sebab alasan pandemi Giant ditutup, tetapi bisa saja karena gaya belanja konsumen dewasa ini telah beralih ke dunia digital, di mana gerai-gerai offline semacam giant bakal mulai 'kalah saing' dengan toko-toko online.


Ini hanya pendapat ane saja, bisa benar bisa tidak. Setidaknya dengan ditutupnya giant atau toko-toko besar lain menjadikan kita lebih melek terhadap perkembangan zaman, bahwa arus serta persaingan bisnis kini telah banyak terjadi di dalam jaringan (on line). Suatu saat kita mungkin bakal tersingkir jika tidak terlibat di dalamnya dan masih memakai cara lama.


Mengenai ditutupnya semua gerai Giant di seluruh Indonesia per 31 juli 2021, kita doakan saja seluruh karyawan Giant lekas mendapatkan pekerjaan kembali.

Dengan ditutupnya tempat kerja mereka, kabarnya karyawan-karyawan Giant mendapatkan pesangon sejumlah Rp 100 juta.

Giant resmi pamit dari Indonesia, tutup permamen, lantas bagaimana dengan gerai-gerai nya? Kabarnya, sih, Hero akan mengubah beberapa gerai Giant menjadi IKEA & Hero Supermarket.


Bagaimana menurut GanSis?



___o0o___

Sumber: 1|1
Diubah oleh mbak.far 02-08-2021 06:11
alii.hasan
ushirota
KOLIKUNG
KOLIKUNG dan 27 lainnya memberi reputasi
26
9K
180
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
cupangcapungAvatar border
cupangcapung
#68
Dulu sampe sebelum pandemi tinggal di Jakarta. And sekitar thn 2014an pernah kerja and kost deket gerai Giant. Otomatis jadi langganan.
Tapi sayang, ngalamin hal yg "ga enak".
Jadi witness "kecurangan" karyawan nya sendiri. Mereka nyimpen produk2 bagus buat sendiri.
Yg pertama pas naksir 1 nanas matang. Kelihatan paling seger and bagus.
Pas bilang sama mas2 nya yg lg potong buah klo gw mau itu, dia bilang dah ada yg beli.
Ternyata yg beli org disebelah nya. Temen nya dia. Orangnya lg nyusun2 buah.
Kedua nya, daging.
Gw baru masuk bawa keranjang mau ke area telor. Papasan sama karyawan cewek yg lagi bawa daging beku.
Ukuran nya lumayan gede. Bisa 2-3 kiloan lah ato lebih. Muka nya kayak rada "guilty feeling" gitu. And itu daging masih bagus. Merah seger meski beku. Gw heran kenapa muka nya gitu.
Penasaran gw ke freezer daging. And man. Yg ada daging2 lama kayak kemarin2 nya. Ga sebagus yg di bawa ama karyawan cewek yg itu.
And makin lama, tuh gerai Giant stok makanan frozen and buah nya makin ga menark.
Harga produk perlengkapan jg makin naik. Padahal itu barang umum. Yg ditoko lain jg ada.
Gw cuman setahun kerja di daerah situ.
2-3 tahun kemudian gw main lagi ke area situ and diceritain klo gerai Giant nya dah tutup.
Barang2 diobral. Sampe timbangan pun diobral habis. Gw ikut sedih. Tapi ga kaget jg.
Manajemen nya jelek. Buat karyawan enak. Bisa kerja santai. Tapi buat perusahaan. Ya rugi. Pembeli sepi karena produk nya jelek. And akhirnya tutup kayak gini.
And itu yg gw heranin. Gw tahunan jadi langganan Hero supermarket.
Perasaan ga pernah ngalamin apa yg gw alamin di Giant. Padahal mrk kan satu atap. Tapi kok bisa beda. Barang umum pun yg di Hero ada, bisa jadi kelihatan "murahan" klo di Giant. Ga pengen beli. Kayak kualitas nya meragukan gitu emoticon-Malu
Belum lagi suasannya. Beda abis. Ga nyaman. Ga tau jg klo warna cat ngaruh.
And skrg gw langganan nya Yogya. Murah and oke lah. Betah belanja and ga bosen soping soping disono emoticon-Big Grin
0
Tutup