Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Pengakuan Pejabat Tiongkok: Vaksin China Tidak Memiliki Perlindungan yang Sangat
Pengakuan Pejabat Tiongkok: Vaksin China Tidak Memiliki Perlindungan yang Sangat Tinggi
Julkifli Sinuhaji
- 11 April 2021, 13:13 WIB
Bendera China. /Pixabay/glaborde7


PIKIRAN RAKYAT - Pejabat China memberikan pengakuan yang jarang tentang kelemahan vaksin Covid-19 China dengan menyebutkan tingkat keefektifan yang rendah.
"(Vaksin China) tidak memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi," kata direktur Pusat Pengendalian Penyakit China, Gao Fu, pada konferensi Sabtu, 10 April 2021 di kota barat daya Chengdu, seperti dikutip dari Japan Today.
China telah mendistribusikan ratusan juta dosis vaksin di negara lain, namun juga mencoba meragukan keefektifan vaksin Barat.

“Sekarang dalam pertimbangan resmi apakah kami harus menggunakan vaksin yang berbeda dari jalur teknis yang berbeda untuk proses imunisasi,” kata Gao.

Tingkat efektivitas vaksin Covid-19 dari Sinovac, pengembang China, dalam mencegah infeksi gejala telah ditemukan serendah 50,4 persen oleh para peneliti di Brasil.
Sebagai perbandingan, vaksin yang dibuat oleh Pfizer memiliki tingkat efektif 97 persen.
Gao Fu tidak memberikan rincian kemungkinan perubahan dalam strategi, tetapi ia menyebutkan mRNA, teknik eksperimental sebelumnya yang digunakan oleh pengembang vaksin Barat sementara pembuat obat China menggunakan teknologi tradisional.
“Setiap orang harus mempertimbangkan manfaat vaksin mRNA bagi umat manusia. Kita harus mengikutinya dengan hati-hati dan tidak mengabaikannya hanya karena kita sudah memiliki beberapa jenis vaksin," kata Gao.
Gao sebelumnya mengajukan pertanyaan tentang keamanan vaksin mRNA.
Media pemerintah China dan blog kesehatan dan sains populer juga mempertanyakan keamanan dan efektivitas vaksin Pfizer, yang menggunakan mRNA.
Menurut Gao, pada 2 April 2021, sekitar 34 juta orang telah menerima kedua dosis yang dibutuhkan oleh vaksinChina dan sekitar 65 juta menerima satu.

Para ahli mengatakan mencampurkan vaksin, atau imunisasi berurutan, dapat meningkatkan tingkat keefektifan.

Percobaan di seluruh dunia sedang melihat pencampuran vaksinatau memberikan suntikan penguat setelah jangka waktu yang lebih lama.
Sementara itu para peneliti di Inggris sedang mempelajari kemungkinan kombinasi vaksin Pfizer dan AstraZeneca.***

https://www.pikiran-rakyat.com/inter...-tinggi?page=2


0
1.4K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan