Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

benny1010Avatar border
TS
benny1010
Ruang Alternatif Ekspresi Seni Jadi Pilihan

Foto : Festival Pinggir Kali 2019

Ruang alternatif untuk melampiaskan daya cipta karya sebuah produk seni baik musik, tari, teater, seni rupa maupun lainnya, menjadi pilihan bagi seniman-seniman kreatif dari dulu sampai sekarang. Tak terkecuali Jakarta yang memiliki berbagai aturan,  baik yang berhubungan dengan perizinan tempat, tingginya biaya, serta berbagai hal yang harus disiapkan oleh para seniman siapapun bila ingin menampilkan karya-karya yang mereka hasilkan. Maka Ruang Alternatif jadi pilihan yang tepat.

Ruang alternatif tersebut bisa dimana saja, sesuai dengan kebutuhan dari si pelaku seninya. Seperti  ruang-ruang komunitas, areal publik pasar, stasiun, taman-taman kota, bahkan areal yang langsung berhubungan dengan alam seperti sungai, persawahan dan lain-lain.

Ketika ruang alternatif tersebut mendapat sentuhan artistik dan berbagai hal yang berhubungan dengan bentuk seni yang ditampilkan, semua menjadi berubah, berbagai imaji  muncul oleh efek-efek visual atau wujud yang dihadirkan dalam lingkaran ruang tersebut. Berbagai sudut pandang bisa jadi berbenturan dengan kenyataan akan peristiwa yang terjadi saat itu, dan kemudian menggiring kita masuk, melebur ke dalam peristiwa-peristiwa kreatif yang berlangsung, berimajinasi, bahkan langsung melibatkan diri sebagai pelaku peristiwa itu.

Semakin hari Ruang Alternatif tersebut semakin menarik minat para kreator seni maupun para penonton atau penikmat seni yang menginginkan bentuk ekspresi baru, yang selama ini cukup didominasi oleh ruang-ruang pertunjukan yang konfensional. Bagaimana pendapat dari dua orang  seniman yang telah menjalankan dan menumpahkan ide kreatifnya melalui Ruang Alternatif, mari kita simak pendapat mereka.


Foto : SAPTO/WILS PRODUCTION

Elly Luthan, seorang maestro tari yang merupakan istri dari Seniman tari Deddy Luthan (alm), memiliki komunitas Deddy Luthan Dance Company. Sejak meninggalnya suami tercinta Deddy Luthan tahun 2014 lalu, Elly Luthan tidak mau larut dalam kesendiriannya, akan tetapi membangun energi baru melalui komunitas seni yang telah ia rintis  jauh hari sebelum kepergian suaminya. Sejak itu Ruang Alrternatif ekspresi seni semakin dekat dengan dirinya.

Menurut Elly Luthan, tampil di Ruang Alternatif merupakan tempat belajar meraung dan berbagi pengalaman. Bagaimana berkesenian di masyarakat tanpa embel-embel apapun, akan tetapi mencoba berdialog dengan rasa kerendahan hati tuk berbagi. “Menurut kami kesempatan untuk manggung yang besar dan diperhitungkan, sangat banyak ruang dan kemungkinan. Dengan kecil-kecilan berharap kita saling mengingatkan asal muasal, bagaimana seni itu hadir karena kondisi semesta”, ungkap Elly Luthan.


Foto : Deddy Luthan Dance Companny

Di samping itu Elly Luthan pun menyampaikan bahwa, bentuk apapun penyajian karya seni tersebut, semua berangkat dari hasil perenungan, meramu setiap ide melalui diskusi yang berkesinambungan, sehingga ide-ide apapun dapat  berwujud dalam bentuk sebuah karya dan disungguhkan ke dalam format pertunjukan. Walaupun dalam kemasan yang sederhana dan menyesuaikannya dengan format Ruang Alternatif yang digunakan, akan tetapi setidaknya semua yang terlibat, dapat melampiaskan berbagai macam gagasan ide, walau masih butuh proses pematangan yang lebih lanjut.


Foto : Festival Pinggir Kali 2019

Ridwan Manantik, seorang seniman lukis dari Sanggar Seni Anak Bumi, penggagas lahirnya Festival Pinggir Kali di wilayah Parung Panjang Bogor Jawa Barat berpendapat, bahwa Ruang Alternatif adalah sebagai pilihan ekspresi seni sangat kekinian, itu seharusnya yang mesti dipertajam oleh dunia kesenian saat ini.

Ruang Alternatif bagi Ridwan Manantik bisa jadi pembanding akan era lahirnya kesenian pada zaman dulu sebelum era rovolusi industri. Selain itu pula, kesenian yang tampil di tengah-tengah masyarakat secara langsung seperti Ruang Alternatif ini, dapat menjadi ruang edukasi, yang pada akhirnya suatu saat kesenian itu dapat menjadi sebuah Budaya.


Foto : Festival Pinggir Kali 2019

Berbagai perspektif akan Ruang Alternatif tentu menjadi semakin menarik. Karena semua itu dapat melahirkan konsep karya yang berbeda pula. Akan tetapi, itu semua tentu memiliki tantangan berbeda ketika kita bandingkan dengan panggung pertunjukan biasa, lengkap dengan semua peralatan yang telah tersedia. Namun sebaliknya, Ruang Alternatif sangat membutuhkan kreatifitas tinggi, pemahaman yang kuat akan ruang, serta menyiapkan energi untuk bekerja tanpa lelah.

Walaupun melalui berbagai persoalan, akan tetapi Ruang Alternatif Ekspresi Seni tetap menjadi pilihan bagi banyak seniman yang suka dengan berbagai tantangan. Seperti Elly Luthan dengan Deddy Luthan Dance Companny, telah meluncurkan “Forum Silahturahmi Seniman”. Ruang komunitas yang ia miliki, disulap menjadi sebuah ruang pertunjukan. Kemudian Ridwan Manantik, yang lebih memilih tantangan dengan menelusuri pinggir kali menjadi ruang kreatif seni, kemudian diwujudkan ke dalam sebuah forum yang mereka namakan “Festival Pinggir Kali”.

Rasanya gagasan untuk melahirkan Ruang Kreatif ini, tidak bisa dipandang sebelah mata. Semua itu tentu lahir dari seniman-seniman kreatif yang meleburkan diri secara total, berpikir tentang potensi budaya, alam raya, hubungan sosial, yang selalu mengispirasi, menjadi produk-produk kreatif sebagai wujud kecintaan, serta kontribusi pemikiran akan dunia seni untuk makhluk bumi yang selalu berkembang mengikuti perputaran alur peradaban.


Foto : Festival Pinggir Kali 2019

Ketika Ruang Alternatif tersebut semakin memasyarakat, terutama dikalangan seniman kreatif Indonesia, bisa jadi suatu saat berdampak kepada kelestarian lingkungan, seni budaya dan hasil-hasil produk seni yang diciptakan akan bisa dinikmati oleh masyarakat secara menyeluruh.  Dengan harapan, hasil karya apapun dari dunia seni itu sendiri akan semakin dihargai.

Sumber : Elly Luthan (Komunitas Deddy Luthan Dance Companny), Forum Silahturahmi Seniman. Ridwan Manantik, Festival Pinggir Kali 2019. Sanggar Seni Anak Bumi.
Diubah oleh benny1010 17-01-2020 16:26
a.w.a.w.a.w
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 15 lainnya memberi reputasi
14
4.4K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan