Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

surya.hrAvatar border
TS
surya.hr
Tidak Ada Ruang Untuk Rasisme

Kejadian yang menimpa beberapa mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang pada pertengahan Agustus silam, seakan mengukuhkan bahwa kasus rasisme masih menjadi pekerjaan yang berat bagi bangsa Indonesia. Ditengarai, sebab musabab kejadian ini, menjadi pemantik terjadinya berbagai tindakan anarkis dan gelombang demonstrasi di pulau paling timur wilayah Indonesia. Meskipun secara kasat mata, ada banyak faktor lain yang tengah bermain-main dan menabuh genderang perang di sana.

Mengapa tindakan rasisme masih tumbuh subur di Negara Kesatuan Republik Indonesia? Padahal kita senantiasa mengaungkan dan berpedoman pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Yang artinya kita menyadari adanya perbedaan diantara sekian banyaknya suku, ras, agama dan juga latar belakangnya? Perbedaan yang tidak mungkin ditolak karena hal ini terjadi secara natural?

***

Maraknya aksi dan tindakan rasisme tidak hanya melanda Indonesia. Untuk negara sekelas Amerika pun tidak lepas dari perkara serupa. Demikian pula India, Arab Saudi dan beberapa negara di belahan dunia ini, pernah bermasalah dengan rasisme.

Adanya doktrinasi atau kepercayaan bahwa ras tertentu dianggap lebih superior, semakin menumbuh-kembangkan sikap rasisme. Selanjutnya, akan terbentuk segregasi, sikap diskriminatif, bahkan genosida bermula dari sikap rasisme. Tentu ini akan menjadi bahaya dan negara wajib menuntaskan pekerjaan ini dengan sebaik-baiknya. Jika tidak, bayangan akan disintegrasi selalu mengintai setiap saat.

Melihat kasus yang dialami oleh saudara-saudara kita dari Papua, seharusnya seluruh elemen masyarakat benar-benar tersentuh dan kembali kepada falsafah negara ini. Selain semboyan Bhineka Tunggal Ika, ikrar untuk menjadikan Pancasila sebagai rumah bersama di negara tercinta ini, harusnya tidak hanya berhenti pada fase pengucapan, sekedar seremoni belaka atau sekedar bait-bait hafalan. Hakikat dari pedoman tersebut, haruslah dihayati dan diimplementasikan agar kejadian pilu terkait rasisme semakin memudar, lantas sirna dari muka bumi pertiwi.


Mari, saatnya kita menyadari dari diri sendiri, bahwa tindakan atau hal yang berbau rasisme seharusnya tidak diberikan ruang dan panggung untuk mengacak-acak kehidupan di negeri ini, khususnya bagi saudara-saudara kita dari Papua, dan umumnya bagi saudara sebangsa dan setanah air. Sebab, harga yang ditebus untuk sikap rasisme teramat mahal. Tuhan-pun tidak pernah menilai seseorang berdasarkan suku, agama, ras maupun golongannya. Mengapa kita justru bertindak melebihi kekuasanNya? Stop rasisme, dan satukan kembali ikatan yang nyaris mencerai-berai kita sebagai anak bangsa. Kita memang berbeda, tapi perbedaan itulah yang membuat warna-warni kehidupan ini terlihat indah.





Sumber tulisan: Opini Pribadi
Gambar: GoogleImage
0
203
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan