Kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet memasuki babak akhir. Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akhirnya mengganjar pemeran utama hoaks itu dengan hukuman 2 tahun penjara.

Anehnya, meskipun kasus itu telah putus, Ratna Sarumpaet ternyata masih bersikukuh tak bersalah.

Terdakwa kasus penyebaran kebohongan itu mengaku masih pikir-pikir atas putusan hakim. Sikap ini disampaikan kuasa hukum Ratna Sarumpaet kepada media usai menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Ratna Sarumpaet sendiri mengaku tidak puas atas putusan hakim karena dirinya berpendapat tidak ada keonaran yang ia timbulkan.

Ia berdalih juga tidak ada fakta baru yang menunjukkan pelanggaran hukum.

Melihat kelakuan Ratna seperti itu kita sungguh geleng-geleng kepala. Sikap keras kepalanya sungguh tak masuk akal.

Kita yang awam saja bisa memahami bahwa tindakannya itu merupakan perbuatan kriminal. Menyebarkan kabar bohong (hoaks) apapun alasannya tidak dibenarkan oleh hukum negara dan agama.

Untuk itu, Nenek Ratna sebaiknya bersikaplah kooperatif dan jelaskan semua kesalahan anda. Kalau perlu ajaklah orang-orang yang saat itu ikut meramaikan suasaan saat nenek mengaku telah dipululi oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Biar kalau divonis bersalah bisa bareng-bareng gitu. Dan tidak mendekam sendirian di penjara.

Bagaimanapun, memang sukar sekali mengaku bersalah bagi terdakwa. Itu sudah hukum alam.

Mungkin bagi Nenek Ratna ia juga tidak akan mengaku bersalah saat di pengadilan akhirat nanti. Kalau bisa mengubah putusan pengadilan Tuhan, mungki dia pun akan mengajukan banding.

Tapi nasi sudah menjadi bubur dan putusan hakim sudah diketok. Selamat menempuh hidup di penjara di ujung senja. Sadarlah agar Tuhan memaafkan.