Mukhlisabidi22– Chiristina Aryani sosok cantik yang sering disebut sebut sebagai  “pemanis”  diruang sidang. Namanya ramai disebut diberbagai media social khususnya twitter. Bagaimana tidak sosoknya yang cantik disebut sebagai pemanis di antara tegangnya ruang sidang Mahkamah Konstitusi dalam sengketa hasil Pemilihan Presiden.
Sosok Christina yang lahir 17 Juli 1975 silam itu, menjadi salah satu perempuan yang berada di ruang sidang sebagai pengacara kubu 01 yaitu Joko widodo dan Ma’ruf Amin dalam kasus sengketa Pemilihan Presidan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat.
Sosoknya, menjadi pusat perhatian public di dunia maya. Dan paling ramai diperbincangkan di media social Twitter, ada pun salah satu ocehan warganet dengan akun @yosieproject
“Jadi gagal focus,Dengernya suara Prof.Yusril Ihza tapi mata lihatnya yang bening di belakangnya #FaktasidangMK @christinaaryani,” tulis salah satu akun @yosieproject



Seorang Christina berada diantara nama nama tokoh terkenal seperti Yusril Ihza Mahendra, Luhut Pangaribuan, dan Arsul Sani dan dia adalah salah satu dari 33 pengacara yang dihadirkan oleh kubu 01 Joko widodo-Ma’ruf Amin dalam persidangan sengketa Pemilihan Presidan Di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat
Selain sebagai Advokat Christina Aryani juga merupakan Calon Legislatif terpilih di Pileg 2019 lalu.
Christina Aryani maju sebagai Dapil DKI II yang terdiri dari Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negri.
Walaupun ia terpilih sebagai anggota DPR, beliau tak ingin berkomentar banyak mengenai hal tersebut. Dalam Pileg 17 April lalu ia mendapatkan suara sebanyak 26.159 suara.
“Iya, Nanti Oktober (resminya)” tuturnya saat diwawancarai.
Christina Aryani mendapatkan tugas dari partainya untuk menjadi bagian dari tim hukum Joko widodo-Ma’ruf Amin.
Christina Aryani menilai  bahwa belum ada satupun saksi yang dihadirkan Tim Prabowo-Sandi di Mahkamah Konstitusi yang mampu membeberkan bukti bukti kecurangan yang telah dituduhkan selama ini.


Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2019/06/22/sosok-bikin-gagal-fokus-di-ruang-sidang-mahkamah-konstitusi