RANGKASBITUNG- Warga Kecamatan Maja menolak Perumahan Citra Maja Raya yang berencana mendirikan gereja. Penolakan tersebut disampaikan ratusan warga yang menghadiri rapat sosialiasi rencana pembangunan rumah ibadah, masjid dan gereja bersama di Kawasan Perumahan Citra Maja Raya."Kami menolak adanya pembangunan Gereja di sekitar Maja. Kami tempuh melalui aturan," kata Ketua DPW FPI Kabupaten Lebak Hikmatullah saat menghadiri rapat di aula kantor Kecamatan Maja, Rabu (27/3).

Hikmatullah menegaskan, penolakan pendirian gereja akan ditempuh mengikuti prosedur dan aturan berlaku. Salah satunya yaitu membuat surat pernyataan penolakan yang ditandatangani oleh warga serta tokoh agama setempat. "Surat pernyataan penolakan sudah dibuat dan akan kami serahkan kepada pihak terkait. Kepaea pemerintah desa, kecamatan, FKUB, MUl, dan Kemenag Lebak," katanya.

Lebih lanjut Hikmatullah mengatakan, surat pernyataan penolakan tersebut didukung oleh organisasi kemasyarakatan maupun ormas Islam lainnya yang ada di Kecamatan Maja."Penolakan itu bukan berarti masyarakat Maja intoleran terhadap agama lain. Tapi menolak karena tidak ingin di lingkungan yang mayoritas umat Islam ada gereja," katanya.

Hikmatullah mengungkapkan bahwa penduduk Kecamatan Maja mayoritas umat Islam. Kemudian banyak pondok pesantren. "Jangan ada pembangunan gereja di lingkungan yang mayoritas dihuni umat muslim," katanya.

Camat Maja H Abdul Rohim saat dikonfirmasi membenarkan adanya penolakan warga terhadap rencana pembangunan gereja di kawasan CMR. "Surat pernyataan resmi akan disampaikan kepada pihak panitia pembangunan gereja. Salinan berkasnya kita serahkan juga," katanya.

Warga Maja Suma mengapresiasi warga dan para tokoh masyarakat yang peduli terhadap kondusifitas Maja. "Kami ingin Maja ini tenang dan meminta kepada pihak panitia sebaiknya jangan memaksakan diri membangun.

Kalau memang dari awal mau bangun gereja ya dari awal dong dimuat dalam site plannya dan warga pastinya menolak, bukan malah tau-tau mau sosialisasi. Ya ubah dulu dong site plannya, baru disosialisasikan. Kalau begini kan sama dengan membohongi warga, di perencanaan tidak ada peruntukan fasos fasum bangun gereja, adanya masjid," katanya.



Sumber Berita: http://bantenraya.com/berita/2019/03...angunan-gereja

apa salah Gereja