Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Waspada eksploitasi dan pelecehan anak selama Asian Games

Seorang anak pendukung tim Korea Selatan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.
Berkaca dari jumlah kasus kejahatan anak dalam perhelatan internasional, masyarakat di penjuru Tanah Air diimbau turut berperan aktif mewaspadai tindak eksploitasi dan pelecehan anak yang rawan terjadi selama perhelatan Asian Games 2018.

“Sudah menjadi rahasia umum dalam acara olahraga besar angka korban eksploitasi seksual komersial anak akan semakin tinggi,” klaim Koordinator Ending The Sexual Exploitation of Children(ECPAT) Indonesia, Ahmad Sofian dilansir Antara.

Meskipun UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menyebut perilaku eksploitasi dan kejahatan anak termasuk dalam pidana yang sangat serius, nyatanya ancaman terhadap anak bawah umur di sektor pariwisata masih sangat tinggi.

Sofian mengatakan, pada pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang yang berlangsung sejak 18 Agustus hingga 2 September 2018, diperkirakan ada sekitar 170 ribu pelancong asing yang akan datang. Termasuk hampir 10 ribu atlet dan tim official.

Jumlah sebanyak itu, lanjut Ahmad, selain berdampak positif bagi perekonomian dan pariwisata, juga menjadi ajang yang sangat berisiko dalam hal perlindungan anak.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Human Trafficking Search, eksploitasi seksual anak meningkat 30-40 persen pada Piala Dunia di Jerman (2006) dan Afrika Selatan (2010).

Lalu, menjelang Piala Dunia 2014, pemerintah Brasil menerima 124 ribu aduan melalui layanan telepon darurat mengenai kasus kekerasan anak. Sebanyak 26 persen di antaranya merupakan laporan eksploitasi seksual anak.

Piala Dunia 2002 di Jepang pun demikian, kata Sofian. Kemudian pada Piala Dunia 2018 di Rusia, ditemukan 10 anak berkebangsaan Nigeria yang akan diperdagangkan, meskipun berhasil digagalkan sebelum mereka berangkat ke Rusia.

Mirisnya, sebagian besar kasus terhadap anak tersebut dilakukan wisatawan asing. "Budaya dan tradisi dari wisawatan ditakutkan kembali terulang pada Asian Games. Tindakan pencegahan perlu dilakukan," ujar Sofian.

Sebagai upaya mengantisipasi eksploitasi, Sofian mengaku pihaknya sedang gencar melakukan kampanye Asian Games ramah anak bekerja sama dengan media sosial twitter dan facebook.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya upaya antisipasi dari pemerintah. Misalnya dengan mengadakan sosialisasi untuk para pelancong agar tidak menyewa jasa seksual anak-anak di Indonesia.

"Sosialisasi kepada wisatawan itu harus ada. Seperti lewat poster yang bertuliskan 'Prostitusi anak adalah tindakan kriminal'. Bikin pakai bahasa Inggris biar mereka mengerti," kata Sofian.

Menurutnya, sosialisasi seperti itu sangat penting karena masih ada pelancong menganggap prostitusi anak adalah hal biasa atau legal dilakukan di Indonesia.

Menambahkan keterangan Sofian, Agung Budi Santoso, perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengatakan bahwa pelancong asing yang datang saat Asian Games nanti mungkin tidak hanya akan ada di Jakarta atau Palembang, tapi juga melakukan perjalanan ke destinasi wisata lain.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat di seluruh Indonesia turut mewaspadai dan memberi perhatian serius terhadap permasalahan ini.

"Wisatawan yang melakukan perjalanan berpotensi melakukan kejahatan seksual pada anak. Kita harus melihat anak di Indonesia, termasuk wisatawan yang hadir dengan perhatian serius," papar Agung.

"Pelaku tidak selamanya memiliki orientasi seks menyimpang pada anak atau pedofil. Pelaku tanpa orientasi seks menyimpang sekalipun, bisa berpeluang saat melihat potensi di negara itu yang tidak melindungi anak-anak," sambung Sofian dinukil Viva.co.id.

Menurut Agung, masyarakat perlu mewaspadai kemungkinan adanya 'mucikari' di sekitar lokasi pertandingan yang menawarkan prostitusi.

Selain itu, Agung juga menyarankan masyarakat waspada bila ada tamu hotel yang keluar masuk membawa anak kecil. Terutama di waktu-waktu tidak lazim atau jika ada pelancong asing yang membawa anak Indonesia, pun sebaliknya.

Anak-anak kecil itu, tambah Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Putu Elvina, juga termasuk atlet anak.

Memang, berdasarkan penelusuran KPAI pada April 2018, banyak pelaku kejahatan anak yang melancarkan modus baru, dan itu perlu diwaspadai. Di antaranya melalui ajakan teman sebaya dalam komunitas dan transaksi melalui elektronik atau media sosial.

Bahkan, ada pula modus penempatan anak di titik lokasi hiburan. Bukan hanya di tempat umum, tapi juga ruang-ruang privat seperti hotel, apartemen, hingga rumah pribadi.

Masalahnya, modus tersembunyi seperti ini bisa semakin menyulitkan aparat untuk mendeteksi terjadinya kejahatan terhadap anak. “Karenanya diimbau ada kesadaran masyarakat setempat untuk melapor bila ada hal janggal terjadi," imbuh Ketua KPAI Susanto.

Meskipun hotline khusus untuk pengaduan eksploitasi anak perihal Asian Games belum ada, masyarakat diharapkan tidak ragu untuk melaporkannya ke pihak berwajib seperti Dinas Sosial atau aparat andai melihat kejanggalan.

Di luar itu, masalah eksploitasi sering kali tidak disadari oleh sang anak sebagai korban. Mereka biasanya diajak, dibujuk rayu, bahkan diiming-iming uang dan kebutuhan materi lain.

Itulah mengapa, Ai Maryati Solihah selaku Komisioner KPAI Bidang Trafficking dan Eksploitasi, juga mengimbau kewaspadaan perlu dimulai dari lini keluarga. Untuk mencegah hal tak diinginkan, kata dia, orang tua wajib meningkatkan pengasuhan dan pengawasan positif, pun mengedukasi anak.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ma-asian-games

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Dampak ekonomi Asian Games belum sesuai harapan

- Kebakaran di Gunung Lawu meluas

- Kebakaran hutan dan vonis bersalah untuk negara

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
8.4K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan