Duh aduh kasihan gan sama duo kocak ahli ngelawak dagelan asal Jawa Timur, Cak Yudho dan Cak Percil. Niat baik ingin menghibur para imigran buruh yang bekerja di Hong Kong dengan lawakan khas Jawa tapi akhirnya kandas karena pihak Negara Hong Kong tidak terima karena duo ini menyalahi aturan UU Visa yang digunakannya. Mereka menyalahgunakan visanya yang tidak sesuai dengan peraturan di negara Hong Kong (mungkin visa wisata atau visa turis).



Karena duo lawakers ini menerima bayaran dari hasil keringat dan hasil dagelannya yang dipentaskan melalui acara Guyon Jowo Maton Barengyang diselenggarakan oleh komunitas Buruh Imigran Indonesia (BMI) di Hong Kong (4/2/2018).

Acara guyon tersebut diselenggarakan di Sla Dance BCC Building, 13F 25-31 Carnarvon Rd, Tsim Sha Tsui Kowloon, MTR Exit N2, Hong Kong. Dan acara tersebut diketahui oleh publik dan aparat sehingga setelah acara tersebut selesaI, duo guyon ini dan ketua beserta panitia acara tersebut ditangkap polisi dan diadili secara hukum yang berlaku di Hong Kong.



Menurut Eni Lestari, juru bicara Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI), logo penyelenggara yang tercantum pada tiket itu terasa kurang dikenal dan ternyata panitia penyelenggara belum terdaftar resmi di komunitas Migran Indonesia di Hong Kong. Syarat untuk berorganisasi di Hong Kong itu banyak dan ketat karena negara ini disiplin. Saya melihat bahwa pihak penyelenggara acara yang diisi Cak Percil dan Cak Yudho ini belum terdaftar di pemerintahan Hong Kong, sehingga aparat Hong Kong langsung ambil tindakan tegas.




Akhirnya, Ibu Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, angkat bicara untiuk mengingatkan kita sebagai WNI yang bekerja dan berwisata di Luar Negeri harus mematuhi hukum negara lain. Beliau menuturkan bahwa dimanapun kita berada, dimanapun kita pergi, kita harus sadar diri dan menaati peraturang yang berlaku di wilayah itu dan menghormati peraturan di sana agar dapat meminimalisir masalah yang kita tidak tahu nanti bisa menjerat kita. Jadi, peristiwa ini adalah sebagai pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dan disiplin. Penuturan tersebut disampaikan kepada wartawan media massa di gedung Pancasila Kemlu, Jl Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Meski demikian, Kementrain Luar Negeri akan tetap memberikan perlindungan kepada Cak Yudho dan Cak Percil karena hal itu sudah menjadi kewajiban kementrian untuk melindungi WNI yang berada di luar negeri.





Sumber:

Hasil tulisan dan imajinasi TS
Google images
Youtube

detik.com