Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adamyvonAvatar border
TS
adamyvon
Tanah Merah Langsung Dicor, Minta Penyidik Mengusut!

Proyek jalan Desa Hidup Baru yang dicor dalam kondisi berlumpur diduga tanpa dilapisi batu agregat Foto: Ozzy/Sumeks

MUARA ENIM – Pengerjaan proyek Jalan Desa Hidup Baru, Kecamatan Benakat, Muara Enim, yang menggunakan dana APBD Muara Enim 2017 senilai Rp2,2 miliar terkesan asal-asalan. Sebab, pengerjaan proyek berkonstruksi cor beton itu, diduga tidak seluruhnya menggunakan hamparan batu agregat sebelum dilakukan pengecoran.

Kemudian sebagaian badan jalan yang dihampar batu agregat tersebut diduga tidak dilakukan pemadatan menggunakan alat berat. Ironisnya kondisi badan jalan dalam keadaan berlumpur tanah merah langsung dicor.

Anggota DPRD Muara Enim asal Kecamatan Benakat, Ersangkut, sangat menyesalkan pengerjaan proyek jalan tersebut. “Bayangkan saja badan jalan dalam keadaan berlumpur tanpa dilapisi batu agregat, langsung dicor saja. Tentunya kekuatan jalan itu sangat diragukan. Saya meminta aparat penyidik untuk mengusut proyek ini,” tegas Ersangkut, kemarin (12/12).

Lanjutnya, uang APBD yang dianggarkan untuk membangun jalan tersebut tidak sedikit. “Terus terang proyek jalan itu berada di kampung saya. Kalau pengerjaan jalannya seperti ini, habis sia-sia saja uang APBD. Karena jalan yang dibangun itu tidak akan tahan lama,”tegasnya.
Menurutnya, permasalahan tersebut sudah dilaporkannya kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman (PUPR) Muara Enim. “Tetapi tidak direspon,” tegas Ersangkut.

Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Elfison, yang bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan proyek jalan tersebut, mengaku telah memberikan teguran kepada kontraktor maupun para pekerja yang mengerjakan proyek tersebut.

“Kami sudah memberikan teguran kepada pekerjanya, supaya lumpurnya diangkat dulu baru dilakukan pengecoran,” jelas Elfison yang berhasil dikonfirmasi melalui ponselnya, kemarin (12/12).
Dia menjelaskan, badan jalan itu telah dilapisi batu agregat sebelum dilakukan pengecoran. Namun karena kondisi cuaca hujan terus, sehingga hamparan batu agregat tersebut terbenam lumpur.

Ditambah lagi, lanjutnya, hamparan batu agregat tersebut terbenam karena terlindas mobil truk mobil molen saat melakukan pengecoran.

Menurutnya, ada beberapa titik yang berlumpur terpaksa dilakukan pengecoran karena batu agregatnya sudah terbenam. Namun sebenarnya, jalan tersebut sebelumnya sudah dilakukan pengerasan (assisting). Tetapi batu pengerasan badan jalan tersebut sudah terbenam lumpur juga.
“Proyek tersebut saat ini masih dalam pengerjaan.

Sehingga kami bisa tidak menerima hasil pekerjaan proyek tersebut,” tegasnya. Terkait, ada beberapa titik badan jalan yang tidak dihampar batu agregat, telah dilakukan CCO (change contrac order) alias perubahan kontrak. (ozi/lia/ce4)

http://sumeks.co.id/tanah-merah-langsung-dicor-minta-penyidik-mengusut/

Proyek Kecebong emoticon-Bingung

RIP Indonesia emoticon-Turut Berduka
0
3.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan