Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Penulis Itu Identik Dengan Miskin Benarkah ??


Tampaknya malam hari ini aku hanya berteman dengan suara jangkrik, di atas gunung memang susah untuk mencari kedai kopi ahhh..tapi jari ini tak bisa meninggalkan layar hp untuk sekedar menulis, bicara tentang menulis zaman now banyak orang merasa menjadi seorang penulis di masa ini identik dengan kemiskinan.



Dengan familiarnya dunia maya para penulis lepas pun berlomba untuk meramaikan dunia ini, sudah banyak applikasi yang menyediakan informasi terkini maupun berlimpahnya tulisan dari para penulis ternama.

Lalu kenapa para penulis itu identik dengan kemiskinan, bukankah para penulis novel dan buku ilmiah sukses meraup jutaan rupiah seperti Laskar Pelangi, Ketika Cinta Bertasbih...dan sebagainya.

Belum lagi karya seorang JK Rowling yang membuat sosok fiktif menjadi idola baru anak-anak di dunia, penulis itupun menjadi seorang miliarder.

Memang kalau kita bicara kearah sana penulis pun bisa kaya, tapi tidak semudah itu untuk menjadi kaya.

Ketika aku sedang terdiam dalam malam yang sepi dan hanya di temani ribuan bintang di langit yang seakan menyapaku dalam kesendirian tak lupa ditemani kopi sachetan, aku membuka sebuah artikel dari penulis kontroversial di dunia maya Bang Denny Siregar yang seringkali ditulisannya memojokkan pahlawan jubah putih yang hilang bak di telan bumi entah kini berada dimana.

Walau tulisannya terlihat subyektif namun itulah gaya seorang Bang Denny, tapi aku tak mau membahas lebih jauh isi tulisannya namun kuhanya melihat ia pernah membuat sebuah buku dengan penerbit ternama dan disodori kontrak, namun yang terjadi di dalam draft kontrak tersebut penulis hanya mendapatkan 9% dari keuntungan dari buku yang terjual, atau disebut sistem royalti.

Tak hanya itu untuk penulis berbakat namun kurang ternama mungkin royalti bisa dibawah itu bisa di 5% saja dari harga brutto, maka semakin laris buku yang ditulis semakin bertambah pundi2 uang.

Yang perlu di ingat sekali lagi biasanya para penerbit akan membayarkan royalti setiap 6 bulan sekali, jadi tak jarang para penulis zaman now menulis hanya sarana sambilan bukanlah sebuah pekerjaan idaman.

Bayangkan dalam 6 bulan apa para penulis hanya minum kopi, belum lagi rengekan si kecil minta jajan dan istri minta uang buat belanja harian yang harganya semakin lama semakin mencekik, belum lagi ditambah bayar listrik, sekolah, pajak dan lainnya...apa itu semua harus dibayar dengan pinjaman dari tetangga jadi teringat pemerintah kini yang banyak hutang.

Bisa-bisa rumah kita tergadai oleh tetangga kalau hanya utang yang dikedepankan.

Maka celoteh kawanku punya kawan ada benarnya juga penulis itu hanya sambilan bukan sebagai pekerjaan tetap, prospeknya cerah namun sulit untuk para pemula.

Namun di ujung sana diantara ribuan bintang aku tetap berharap para penulis itu adalah sosok yang berharga dari tulisan dan coretan di layar akan membuka mata dunia, tanpa tulisan tidak akan ada sebuah cerita.

Bahkan sebuah kitab suci pun hanya sebuah tulisan yang di imani sebagai petunjuk, aku pun merenung dan melihat kekuatan sebuah tulisan dapat mengubah dunia.

Jadi banggalah sebagai penulis walau kini hanya segenggam receh yang kau kumpulkan namun esok hari dan suatu saat nanti akan ada masanya karya kalian menjadi besar, jangan pernah berhenti menjadi penulis karena identik dengan kemiskinan.

Ahhh tampaknya pikiranku rada oleng mungkin karena hanya ditemani kopi yang sudah tak hangat lagi..

Sruupuuuttt dolo kopi dingin ini kawan...

Penulis c4punk1950


Diubah oleh c4punk1950... 21-10-2017 12:15
0
13K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan