Mengapa air Laut Asin

jawaban dari air laut bisa asin cukup sederhana, garamlah penyebabnya.

tetapi ratusan sungai yang menyetor airnya ke laut di seluruh bumi berair tawar, dari hulu ke hilir air sungai selalu tawar dan hanya menjadi payau saat bertemu dengan air laut yang sudah asin.

hujan yang turun ke lautan juga menyuplai air tawar, itu sebabnya kapal zaman dulu yang melakukan perjalanan jauh menadah air hujan sebagai persediaan air minum.

lau darimana garam yang menyebabkan air laut asin berasal ?



Asam di Gunung Garam di Laut, Bertemu di Belanga

ya tebakannya benar, garam yang menyebabkan air laut asin berasal dari daratan, mineral dari bebatuan dan kerak bumi yang terkikis air sepanjang aliran sungai membawa garam tersebut ke laut.

proses tersebut telah berlangsung selama ratusan juta tahun sehingga "tabungan" garam samudera dan lautan cukup untuk membuat air sungai yang masuk ke lautan menjadi air asin.

berbeda dengan air sungai yang mengalir, air laut hanya punya 1 cara untuk meninggalkan tempatnya.

dengan bantuan panas sinar matahari sebagai agen travel, barulah air laut bisa meninggalkan lautan menjadi awan yang akan berjalan jalan bersama angin yang pada gilirannya akan turun sebagai hujan.

sedangkan sang garam tidak pernah diajak jalan jalan, jahat memang .. garam ditinggalkan di lautan merindu daratan dimana dulu ia berasal.



Tambang Garam, di Laut atau di Gunung ?

selama ini - sebab air laut asin - kebanyakan dari kita beranggapan bahwa sumber garam ditambang dari lautan, itu memang benar adanya.

setelah air tawar yang lugu dipanasi matahari agar mau jalan jalan di angkasa menjadi awan hujan, sang garam ditinggalkan seorang diri.

saking sedihnya garam sampai kembali mengkristal dan kembali ke bentuk asalnya yang padat, inilah yang kemudian diambil oleh para penambak garam dan menjadi teman anda di meja makan.

tetapi selain dari laut, garam juga bisa didapat langsung dari tambang garam di tempat tertentu di perbukitan daratan bahkan gurun pasir yang jauh dari laut.



seperti halnya manusia, hewanpun juga mengkonsumsi garam secara naluriah, sebab terkadang tempat yang jauh dari samudera dan mereka belum membuat mata uang untuk belanja, hewan terpaksa menjilat mineral yang ada di bebatuan untuk mendapatkan sedikit garam.

bukan hal yang mudah untuk mendapatkan garam apalagi bila tidak menggunakan teknik atau metode yang tepat.

maka dari itu zaman dulu penulis, pemikir Romawi Pliny the Elder menyatakan bahwa "di Roma, para prajurit dibayar dengan garam (salt), dan istilah salary (upah) berasal dari situ .. untuk menggambarkan berharganya garam zaman dahulu.



di daratan yang jauh dari laut, proses pembuatan garam zaman dahulu mirip dengan proses alam yang dilakukan air sungai ke laut ke tambak garam.

batu mineral/ kerak/ tanah yang mengandung garam dikumpulkan kemudian dihaluskan setelah itu dimasukkan ke air di empang empang menunggu pemanasan sang surya.

setelah beberapa waktu, air menguap menyisakan garam yang kemudian dipanen siap untuk dijual.

sekarang, saat manusia makin maju dan metode pembuatan garam tersebar dan makin modern, garam yang dulunya mahal menjadi semakin murah.



kembali ke kenapa air laut bisa asin, selain penjelasan diatas .. tentu saja ada beberapa penjelasan alternatif untuk kenapa air laut asin, misalnya:

karena lautan dipenuhi oleh ikan dan mereka suka mondar mandir berlarian kesana kemari maka ikanikan tersebut berkeringat, dan keringat ikan tersebut menjadikan air laut asin.

atau bisa juga rasa asin air lau tersebut berasal dari air mata hiu yang mencari ayahnya karena sejak lahir hanya bersama ibunya, sang ayah merantau kesama kemari mencari sesuap daging tapi gak pernah mengirm paket atau surat ke istri dan putra putrinya.

begitulah perjalanan sang garam dari bebatuan di daratan hingga menjadikan air laut asin, dari bebatuan hingga menjadi air hingga menjadi kawan setia masakan manusia di meja makan anda.

dulu garam berharga selangit, sekarang dengan 1500 rupiah seseorang sudah bisa nyemil garam seplastik agar bisa merasakan sensasi dehidrasi.

dari:

https://sains.me/2013/02/26/penyebab...t-terasa-asin/

https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_salt

https://id.wikipedia.org/wiki/Tambang_garam

http://www.livescience.com/32139-why...ans-salty.html