Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

phd.inhatredAvatar border
TS
phd.inhatred
RI-Iran Sepakat Perangi Radikalisme



TEMPO.CO, Teheran - Indonesia dan Iran sepakat untuk meningkatkan kerja sama untuk memerangi radikalisme. Pembicaraan itu dibahas dalam lawatan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani di Teheran, pada 6 Desember 2016 sore.

"Presiden Rouhani mengajak Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dalam upaya memberantas terorisme, radikalisme dan memberikan gambaran Islam sebagai agama yang toleran," kata Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Teheran lewat rilis yang diterima Tempo, 7 November 2016.

Presiden Rouhani menyambut baik kunjungan Ketua MPR RI ke Tehran dan berharap kunjungan ini dapat memperkuat hubungan kedua negara, terutama kerja sama antar Parlemen.

Presiden Rouhani dalam sambutannya juga menyampaikan pentingnya peningkatan hubungan bilateral di segala bidang, termasuk hubungan antar parlemen dan masyarakat kedua negara.

Di bidang ekonomi, Presiden Rouhani menekankan perlunya dukungan perbankan kedua negara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Menurut kabar yang dilansir kantor berita Iran, Tasnim News, Presiden Rouhani menyampaikan keinginan untuk memperluas hubungan perdagangan dan kerja sama lebih kuat dalam industri minyak, gas dan proyek-proyek rekayasa (engineering). "Sebagai bagian dari upaya memenuhi target perdagangan bilateral US$ 2 miliar, perusahaan Iran dan Indonesia bisa bekerja sama di sektor industri gas dan minyak," kata Rouhani seperti dilaporkan Tasnim News.

Dalam sambutannya, Ketua MPR RI menyampaikan bahwa Indonesia selalu mengutamakan prinsip saling menghormati dan kerja sama antar penganut agama.

"Kerja sama harus mengedepankan persamaan, bukan perbedaan. Oleh karena itu, sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar, Indonesia siap menjalin kerja sama, terlebih lagi dengan negara-negara muslim untuk memerangi radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan Islam," kata Zulkifli seperti disampaikan dalam rilis KBRI Teheran.

Lebih lanjut, Zulkifli Hasan menyampaikan harapan kiranya hubungan politik kedua negara yang telah terjalin dengan baik dapat menghasilkan kerja sama yang lebih konkret, khususnya dibidang ekonomi dan perdagangan.

Mei lalu, Iran meneken kesepakatan dengan Idnonesia untuk menjual 80 ribu ton gas alam cair (LPG).

Juni lalu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Wiratmaja Puja mengatakan Pertamina berencana menandatangani kesepakatan membeli saham di blok gas dan minyak di Iran.

NATALIA SANTI | TASNIM NEWS



https://m.tempo.co/read/news/2016/12...gi-radikalisme


emoticon-No Sara Please
0
10.2K
148
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan