Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wawanriwantoAvatar border
TS
wawanriwanto
Asal Usul Gunung Ciremai
Jangan Lupa Ya Gan


Yang Udah Iso Mau Juga Dong

emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Spoiler for No Repsol:


legenda gunung ciremai dan linggarjati Legenda Gunung Ciremai dan Lingga(r)jati
(Cirebon) Asal Mula Gunung Ciremai dan Lingga(r)jati
1.Gunung Cereme
Gunung besar tempat bermusyawarahnya para wali, kemungkinan nama tersebut hanya kita
maklumi bahwa gunung terbesar dan tertinggi di Jawa Barat hingga di beri nama Gunung Cereme,
berasal dari kata “Pencereman” yang artinya “Perundingan” / musyawarah para wali. Oleh
Belanda Gunung Cereme disebut Gunung Ciremai
2.Linggajati
Kata Linggajati adalah sebuah nama yang lahir karena perjalanan Sunan Gunungjati beserta 8
wali lainnya yang kalau kita Perbmbkan sampai sekarang nama tersebut masih dalam penelitian
para ahli sejarah dan arkeologi, nama Linggajati kadang-kadang istilah tersebut juga tidak
dihiraukan, seperti oleh seorang sekitar disebut Linggajati namun di dalam naskah perundingan
antara pemerintah Indonesia dengan Belanda tencantum Perundingan Liaggarjati.
Beberapa pendapat dan arti tentang Desa Linggajati, antara lain :
* Pendapat Sunana Kalijaga : disebut LINGGAJATI dengan alasan sebagai tempat linggih (Iingga) Gusti Sunan Gunungjati
* Pendapat Sunan Bonang : Diberi nama Linggarjati mempunyai alasan bahwa sebelum Sunan Gunungjati sampai ke puncak G. Gede beliau Linggar (berangkat) meninggalkan tempat
setelah beristirahat dan¬bermusyawarah tanpa mengendarai kendaraan menggunakan ilmu sejati.
* Pendapat Syeh Maulana Magribi : Desa itu diberi
nama LINGGARJATI, mempunyai arti tempat penyiaran ilmu sejati.
* Pendapat Sunan Kudus : Disebut LINGAJATI “nalingakeun ilmu sejata” karena justru di tempat
itulah mereka bermusyawarah dan menjaga rahasia ilmu sejati jangan sampai diketahui orang banyak.
************
Legenda Gunung Ciremai
Banyak yang mengklaim kalau jalur pendakian gunung Ciremai melalui pos Linggar Jati adalah
jalur Walisongo. Secara singkatnya, konon Walisongo melakukanperjalanan mendaki gunung Ciremai dan di pandu oleh kakeknya Sunan Gunung Jati. Pendakian di
mulai dari desa Linggar Jati, dan Pos Ciebunar adalah tempat pertama rombongan Walisongo
berkemah. Medan pendakian lewat jalur ini memang terkenal paling sulit di banding dengan jalur-jalur lain seperti Palutungan maupun Majalengka. Sampai – sampai kakek Sunan Gunung Jati kelelahan (mungkin karena pengaruh usia) pas di pertengahan gunung. Kakek Sunan gunung Jati akhirnya memutuskan untuk tidak meneruskan pendakiannya,dan memilih beristirahat, dan mempersilahkan rombongan Walisongo untuk meneruskan pendakian dengan di temani oleh empat orang pengawal sang kakek. Kakek Sunan Gunung Jati memilih istirahat sembari duduk bersila di atas batu besar. Batu inilah yang sekarang di kenal dengan sebutan Batu Lingga. Karena saking lamanya duduk untuk berkhalwat, sampai-sampai batu tempat duduk ini meninggalkan bekas dan berbentuk daun waru atau jantung. Kakek Sunan Gunung Jati sampai lama di tengah gunung Ciremai karena sampai Walisongo sudah turun, Sang Kakek tidak mau ikut turun di karenakan malu. Karenanya ada yang menyebutnya sebagai Satria Kawirangan. Di bagian atas dari Pos Batu Lingga ada pos
Sangga Buana, kalau di perhatikan pohon- pohonnya ada yang unik. Yakni pucuknya meliuk
ke arah bawah semua. Konon, para pengawalnya Sang Kakek yang mestinya menemani Walisango ternyata juga tidak kuat meneruskan pendakian. Akhirnya mereka sepakat untuk mengikuti jejak Sang Kakek. Dan sebagai penghormatan kepada Sang Kakek, mereka membungkukkan badannya
kebawah ke arah sang Kakek beristirahat. Para pengawal ini konon berubah menjadi pepohonan yang pucuk-pucuknya meliuk ke bawah. Sampailah rombongan Walisongo di bawah
puncak 1 ciremai bertepatan dengan waktu sholat ashar tiba. Walisongo pun menunaikan sholat
jamaah ashar di bawah puncak satu. Usai sholat ashar rombongan Walisongo memutuskan untuk
istirahat dan makan bersama. Namun ketika akan mulai memasak, ternyata semua persediaan laukpauk dan bumbu- bumbunya sudah habis. Cuma ada garam dapur saja yang tersisa. Seadanya yang penting ada yang di makan, walaupun cuma nasi putih campur garam tetap enak dan bisa untuk menambah tenaga baru. Karena hal inilah puncak II Ciremai di namakan sebagai Puncak
Pengasinan. Karena cuma makan nasi dengan garam yang asin rasanya. Perjalanan Walisongo pun di lanjutkan sampai ke puncak 1. Dan untuk menghormati Kakek dari Sunan Gunung Jati, Walisaongo berdoa minta petunjuk kepada Allah bagaimana cara penghormatan untuk orang sudah bersusah
payah ikut memandu pendakian ini. Dengan Izin dan Kuasa Allah SWT, puncak tempat Walisongo berdiri amblas ke dalam sampai kedalaman yang sejajar dengan tempat Kakek Sunan Gunung Jati beristirahat di BatuLingga. Karenanya kawah Ciremai memang exotis namun menyeramkan jika di banding dengan dengan kawah-kawah gunung lainnya. Hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui semua kebenaran cerita ini. Kisah ini pernah diceritakan oleh Mbah Saman, pemilik warung makan dan penginapan di jalur pendakian Linggar Jati. Tepatnya kurang lebih 100 meter setelah Pos pendaftaran.Satu pesan dari Mbah Saman yang harus diingat
1. Kalau mau mendaki gunung dengan selamat,jangan melakukan pendakian dari belakanggunung.
2. Lakukanlah pendakian dari depan sebagai manasopan santun kita terhadap orang tua.
3. Bagian depan gunung ialah apabila dilihatgunung itu berbentuk kerucut atau segi tiga.



Spoiler for Pic Nya Gan:

Spoiler for Pic Rute Pendakian:

Spoiler for Sumber:
Diubah oleh wawanriwanto 23-07-2013 17:41
0
18K
136
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan