Sebelom membaca boleh lah minta atau bintang kecil juga boleh hehe..
baiklah langsung ajj baca gak usah banyak cingcong

DINAMIKA SOSIAL
Bagi yang sudah familiar dengan tulisan dan ide-ide pemikiran saya, maka Anda pasti mengerti betapa saya memiliki keprihatinan tersendiri terhadap pola dan fenomena dinamika sosial yang terjadi di masyarakat. Bagi yang belum pernah membaca tulisan saya mengenai dinamika sosial, maka bab ini akan mengejutkan dan membuka mata Anda. Bersiaplah untuk mengetahui rahasia yang wanita tidak ingin pria ketahui.

Sobat, dunia kita sedang mengalami sebuah transisi besar besaran.
Masyarakat sosial sudah jauh berubah dari apa yang kita pikir selama ini. Khususnya dinamika sosial antara pria dan wanita. Banyak orang tidak menyadarinya, tidak mengerti, atau bahkan tidak peduli.

Padahal inilah alasan utama mengapa begitu banyak terjadi disharmoni sosial-romansa saat ini. Alasan utama mengapa BEGITU BANYAK SEKALI pria dan wanita terpuruk serta menangis akibat hubungan romansa yang tidak bahagia, tragis dan hancur berantakan.

Penyebab utama mengapa Anda dan banyak sekali pria-pria lain mengalami kegagalan dalam kehidupan romansasehingga mencari sebuah jawaban atas semua pertanyaan Anda.

Mari kita ingat kembali cerita saya mengenai manusia gua yang harus menjalani ujian inisiasi selama tujuh hari tujuh malam. Di jaman dulu, semenjak ratusan ribu tahun yang lalu pria dan wanita sudah memiliki peranan yang jelas. Pria berburu dan menjaga teritori dari serangan binatang buas atau suku lain, sedangkan wanita mengumpulkan buah dan merawat anak serta tempat tinggal. Peranan ini begitu jelas dan signifikan.

Seperti peran mata dan telinga. Tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Semuanya sama pentingnya. Pria dan wanita memiliki tujuan yang sama: bertahan hidup dan memiliki keturunan serta memperbesar kelompok mereka. Saling bergantung satu sama lain.

Perbedaan peran ini pula yang membentuk pola interaksi dan dinamika sosial dalam masyarakat mereka. Yang tentu sangat berhubungan erat dengan pola ketertarikan dan romansa.

Romansa adalah bagian dari dinamika sosial.
Karena pria dan wanita adalah bagian dari masyarakat sosial yang memiliki pola, aturan dan dinamikanya sendiri. Anda seharusnyasudah mengerti hal ini.

Bila Anda bertanya pada orang-orang tua atau kakek-nenek, Anda akan mendengar kisah-kisah romansa yang begitu sederhana dan indah. Mereka bertemu, saling jatuh cinta,
menikah dan hidup bahagia hingga hari ini.

Lima puluh tahun yang lalu belum ada deviasi sosial yang kita lihat sekarang. Pria dan wanita di jaman itu masih memiliki dan mengikuti peranan mereka yang seharusnya. Pria dan wanita berperan, bersikap, dan berlaku sesuai kodratnya. Tapi di jaman ini segalanya telah berubah.

Pergeseran Peran Sosial
Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, perbedaan peran sosial antara pria dan wanita semakin memudar.

Sekarang wanita bisa melakukan SEMUA yang bisa dilakukan pria. Wanita memiliki kesempatan yang sama dengan pria. Dan dipicu oleh beberapa pria yang tidak bertanggung jawab, banyak wanita yang mulai mengaku secara terang-terangan bahwa mereka TIDAK MEMBUTUHKAN pria. Saya yakin Anda pun mengenal beberapa wanita yang seperti ini.

Wanita TIDAK BUTUH pria, karena tanpa pria pun wanita jaman sekarang bisa memenuhi tujuan utama mereka:
bertahan hidup dan memiliki keturunan. Wanita bisa memiliki pekerjaan yang lebih baik, gaji yang lebih besar, dan mencapai kesuksesan dengan usaha dirinya sendiri. Malahan banyak wanita lebih sukses secara financial dan pergaulan sosial di banding pria.

Banyak wanita yang telah mencapai kesuksesan memutuskan untuk tidak menikah. Wanita-wanita seperti ini sudah banyak sekali. Anda pun tahu.

Untuk melindungi diri dan harta bendanya, wanita tidak butuh pria. Karena masyarakat kita sudah memiliki system keamanan dan hukum yang kuat. Apalagi kebutuhan akan makanan dan tempat tinggal, sudah pasti terpenuhi tanpa pria.

Bertahan hidup sendirian bukan masalah lagi bagi wanita. Untuk memenuhi kebutuhan seksual dan emosional wanita bisa mendapatkannya dari wanita lain, terbukti sudah banyak wanita menjadi lesbian sekarang ini. Untuk memiliki keturunan pun, di jaman sekarang ini wanita bisa melakukannya tanpa bantuan pria sama sekali. Lewat inseminasi artifisial, bayi tabung, dsb. Kasarnya, bagi wanita-wanita seperti itu: pria hanya dibutuhkan untuk spermanya saja. Mungkin bagi Anda itu adalah contoh kasus yang ekstrim, tapi itu adalah kenyataan yang makin banyak terjadi di masyarakat kita dewasa ini. Suatu kenyataan yang tidak bisa disangkali dan dihindari. Dan akan terus terjadi.

Semuanya terjadi berkat feminisme.
Istilah ‘feminisme’ baru mulai populer di tahun 1970-an. Ini mengacu pada pergerakan kaum wanita di belahan dunia barat yang menginginkan persamaan hak dalam politik, sosial, budaya dan ekonomi antara wanita dengan pria. Wanita tidak lagi puas dengan hanya menjadi istri yang baik dan ibu rumah tangga yang mengurusi anak dan memasak. Mereka tidak lagi ingin menjadi pendamping setia yang penurut.

Mereka ingin mendapatkan semua yang pria bisa dapatkan. Alasan mereka sederhana: karena manusia memiliki derajat yang sama terlepas dari jenis kelaminnya, dan terutama, karena selama ini pria telah semena-mena menyalah gunakan kekuasaan dan hak yang dimiliki. Wanita merasa telah menjadi korban, dan mereka protes dengan keras. Dan protes mereka bukan saja telah didengar, tapi juga telah merubah dunia.

Sejak saat itu kaum wanita di seluruh dunia bersatu dalam sebuah semangat dan tujuan untuk menjadi sosok yang independen dan tidak bergantung pada pria. Untuk menjadi sosok yang mencapai kesuksesan dengan kekuatan sendiri. Kebanggaan dan harga diri menjadi seorang wanita. Dan mereka begitu kompak dan sehati.

Tentu ini adalah hal yang baik. Karena wanita jelas berhak untuk memiliki kehidupan yang layak, perlindungan hukum, pendidikan yang tinggi, persamaan hak dalam politik, sosial dan ekonomi. Ini menandakan kemajuan peradaban masyarakat manusia.

Tapi, kaum wanita tidak puas hanya dengan persamaan hak. Mereka terus menerus, sedikit-demi sedikit, perlahan namun pasti, merubah nilai-nilai sosial yang telah menjaga kita sejak jaman nenek moyang kita ratusan ribu tahun yang lalu.

Mereka membentuk sebuah dunia di mana wanita dihargai, diutamakan dan di istimewakan lebih daripada pria. Yang jelas sangat bertentangan dengan prinsip awal gerakan feminisme itu sendiri: PERSAMAAN hak antara pria dan wanita. Dan mereka telah berhasil. Sangat berhasil, malah.

Saya bukan berbicara mengenai feminisme ala ibu kita Kartini yang membela hak-hak wanita di desa terpencil, suku-suku di Afrika, atau wilayah Arab, di mana wanita sering dianiaya dan tidak memiliki hak sama sekali. Dalam kasus itu, saya justru mendukung penuh persamaan hak bagi wanita!

Tapi saya berbicara mengenai feminisme ala Sex and the City dan Cosmopolitan: Fun, Fearless Women yang membuat wanita jadi merasa tidak membutuhkan pria.

Dunia Dikuasai Wanita
Entah Anda sadari atau tidak, kita sekarang hidup dalam dunia yang dikuasai oleh wanita. Sebuah dunia yang menempatkan wanita jauh lebih tinggi daripada pria. Sebuah dunia yang pilih kasih pada wanita. Sebuah dunia yang timpang dan berat sebelah. Sebuah dunia yang membuat Anda, para pria, tidak lagi menjadi pria yang sesungguhnya, tapi menjadi pria yang terkekang oleh peraturan dan norma-norma yang ditentukan oleh wanita.

Sebuah dunia yang telah membunuh esensi kepriaan Anda.
Berikut adalah beberapa data faktual yang telah saya kumpulkan untuk agar Anda menyadari bahwa ini bukan omong kosong belaka :

Wanita adalah konsumer terbesar di planet ini. Mulai dari ribuan produk kosmetik dan fashion, pernak-pernik dan aksesoris, tas dan sepatu, majalah, salon, dsb. Dengan kata lain, seluruh dunia berputar untuk memenuhi kebutuhan wanita.

Sekarang ini tenaga kerja wanita merupakan mayoritas dengan jumlah yang lebih banyak daripada pria. Dan angkanya terus meningkat. Artinya, yang menjadi pengangguran adalah lebih banyak pria.

Ditambah lagi, secara statistik, perusahaan dengan mayoritas pegawai wanita memiliki peningkatan dan kemajuan secara signifikan, jadi makin banyak perusahaan yang lebih memilih mempekerjakan pegawai wanita dibanding pria. Hal ini disebabkan karena wanita cenderung lebih rajin, lebih teliti, dan yang terutama, sangat bersemangat untuk
membuktikan dirinya lebih mampu daripada pria. Setiap wanita di jaman sekarang ingin mencapai kesuksesan! Secara statistik, negara yg memiliki tenaga kerja wanita yang lebih kuat memiliki kemajuan ekonomi yang lebih besar. Dan sejak tahun 1990 jumlah wanita yg memiliki bisnis/ perusahaan sendiri meningkat hingga 45%. Bisnis bukan lagi area dominasi pria.

Di Amerika Serikat, rasio perbandingan pria:wanita yang memiliki gelar sarjana saat ini adalah 2:3. Dalam bidang karir, 51.4% posisi manajerial dan professional dipegang wanita. 54% dari jumlah total akuntan dan bankir adalah wanita juga

CEO wanita perusahaan multinasional mungkin memang masih sedikit, tapi mereka digaji lebih tinggi 43% daripada CEO pria dan mendapat kenaikan gaji yang lebih besar. Contoh: PepsiCo, eBay, dan Xerox.

Di Indonesia sendiri, Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang dikirim ke luar negeri adalah penghasil devisa terbesar kedua setelah minyak dan gas bumi. Total devisa yang dihasilkan mencapai USD 12-14 milyar per tahun.

Dengan kata lain, wanita lebih berjasa pada bangsa ini dibanding Anda dan saya serta seluruh pria lain di negeri ini! Pada tahun 1970-an, ahli biologis Ronald Ericsson menemukan cara untuk mengontrol jenis kelamin bayi. Teknik ini menjadi populer dan masih dipakai hingga saat ini. Dahulu kebanyakan orang menginginkan bayi pria, sekarang 75% menginginkan bayi wanita.

LANJUTANNYA DIBAWAH