Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gegep.warrior.2Avatar border
TS
gegep.warrior.2
Siswa berkunjung ke masjid, orang tua murid protes
Sebuah sekolah di Negara Bagian Tennesse, Amerika Serikat, akhirnya mengubah kebijakan kunjungan ke tempat ibadah pelbagai agama dunia. Lantaran berkunjung ke Masjid banyak orang tua siswa protes.

Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Selasa (24/9), akhir Agustus sekolah menengah atas Hendersonville mengajak siswa-siswa mereka mengambil mata pelajaran dunia berkunjung ke tempat ibadah mulai dari kuil Hindu hingga Masjid. Ini menjadi bagian kurikulum.

Setelah kunjungan ini para siswa mendapat tugas membuat karya tulis sesuai dengan hasil didapat. Namun beberapa orang tua mengetahui itu menentang kegiatan. Mereka juga mempertanyakan kenapa anak-anaknya tidak dibawa ke gereja atau sinagog.

Salah satu orang tua siswa bernama Larry Corner yang anaknya tidak ikut dalam kunjungan juga memprotes kenapa anak dia mendapat salinan dokumen soal Islam dan Masjid dirasa dia terlalu melebih-lebihkan agama itu.

"Anak-anak kita telah dicuci otaknya. Mereka memperkenalkan agama lain tapi tidak Kristen. Mereka menginginkan anak-anak kita toleransi pada agama lain kecuali Kristen," ujar Corner.

Setelah menerima kritik pedas ini pihak sekolah buru-buru merevisi kebijakan mereka dan kurikulum soal kunjungan ke rumah ibadah. Menurut salah satu dewan pendidikan kota Vanessa Silkwood diwawancarai sebuah stasiun televisi lokal WKRN, dia tidak tahu apakah kunjungan ini akan menjadikan para murid bias atas agamanya. "Saya hanya tahu ada anggapan miring soal kunjungan ini sebab hanya mendatangi dua tempat ibadah," ujar dia.

Beberapa siswa ikut serta dalam kunjungan itu mengatakan reaksi orang tua mereka terlalu berlebihan. Menurut mereka jika ingin mengetahui sebuah agama dan keyakinan haruslah mendatangi langsung hal-hal berhubungan dengan itu dan bukan hanya mendengar dari orang lain, termasuk dari media.

"Kelas dunia menjadi satu-satunya kelas memungkinkan dialog damai dan terbuka antar iman seseorang. Untuk mengetahui dengan benar, perlu ada sentuhan, penglihatan, dan merasakan langsung. Anda tidak dapat itu melalui buku teks," ujar Kelly Fussman lulus dari kelas itu tahun lalu.

Di sekolah ini kelas dunia sudah diadakan selama satu dekade dan banyak murid berminat seiring meningkatnya sentimen sektarian di pelbagai penjuru jagat.

SUMBER

Lebay banget nih yang jadi orang tua emoticon-Cape d... (S)
0
5.6K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan