Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

janusandiAvatar border
TS
janusandi
Daftar Masakan Khas Banyuwangi
Makanan Khas Banyuwangi mulai Dilirik Warga Asing


BANYUWANGI juga terkenal memiliki berbagai jenis makanan unik. Sayang, makanan khas Kota Gandrung ini mulai punah akibat ditinggalkan warga. Munculnya makanan modern turut membuat warga enggan melirik makanan tradisionalnya. Rumah makan yang menjayikan menu peninggalan komunitas suku Using kuno itu pun jarang ditemukan.



Konon, beragamnya makanan tradisional ini ada sejak zaman keemasan Kerajaan Blambangan abad ke-14. Seluruhnya terbuat dari tumbuhan dan palawija yang tumbuh subur kala itu. Tampaknya, kaum tua yang menjadi cikal bakal munculnya makanan tradisional itu kurang memikirkan proses pelestariannya. Sebaliknya, generasi muda justru tak peduli terhadap kekayaan budaya lokal tersebut. “Ini menjadi tantangan kita. Jangan sampai budaya makanan tradisional hilang,” kata Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Banyuwangi Ari Pintarti.

Padahal, makanan tradisional itu mulai dilirik warga asing. Beberapa orang asing tertarik mempelajarinya. Banyak tamu asing meminta resep dan mempraktikkannya. Tidak tertutup kemungkinan berbagai makanan khas itu nantinya diklaim milik luar negeri.
Keunikan makanan khas suku Using terletak pada rasa. Zaman penjajahan dulu makanan ini disukai orang Belanda. Rasanya cenderung pedas dan diolah dari bahan sayuran.

Banyak ragamnya, mulai jajanan hingga makanan sehari-hari. Ada sayuran dan berbagai daging olahan. Ada nasi yang dibuat lewat proses dibakar. “Kami sedang menginventarisasikan berbagai makanan tradisional ini, termasuk daerah asalnya,” ujar Ari Pintarti. Untuk itu Pemkab Banyuwangi menggandeng para pemerhati budaya.

Keanekaragaman makanan khas ini berhubungan dengan banyaknya upacara ritual di Banyuwangi. Biasanya, upacara ritual memiliki makanan khas tersendiri. Dari sekian makanan khas yang ada, pecel ayam yang paling dikenal. Dipercayai, makanan terbuat dari ayam kampung bakar ini adalah persembahan favorit leluhur suku Using. Bahan dasarnya ayam kampung yang masih muda yang dibakar dengan kayu. Penyajiannya dicampur urap kelapa muda.

Bumbunya kacang tanah yang disangrai. Pecel ayam ini sudah dilestarikan dengan baik. Namun, warga tidak banyak yang memasaknya dalam kesehariannya. Dipercayai, makanan ini tergolong sakral. Hanya dalam ritual adat tertentu, makanan ini dibuat secara missal, sebagaimana yang dilakukan warga suku Using di Desa Kemiren saat berlangsung upacara adat.

Pemkab Banyuwangi juga berencana mematenkan berbagai makanan khas tersebut. Tujuannya menghindari klaim dari negara asing. Seperti yang dialami Tari Gandrung. Tarian khas ini kabarnya mulai diklaim Thailand sebagai tari khasnya.

Guna menghindari kepunahan para budayawan sering menggelar lomba makanan khas. Para pengelola restoran diharapkan bisa menyajikan makana khas yang menarik wisatawan asing. “Promosi juga terus gencar kami lakukan,” tutur Ari Pintarti. – udi


Bupati Ratna Ani Lestari:
Selain Tamu Asing
juga Warga Lokal

MAKANAN tradisional mendapat perhatian khusus Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari. Orang nomor satu di Banyuwangi ini menempatkannya sebagai aset daerah yang layak dijual. Istri Bupati Jembrana Gede Winasa ini tak pernah jemu memromosikan aset wisata Banyuwangi ke luar daerah, bahkan hingga ke luar negeri.
Ia menyatakan harapannya, makanan khas Banyuwangi bisa menembus pasar internasional. “Saya selalu menekankan pentingnya promosi wisata, termasuk promosi makanan khas yang jarang dijumpai di daerah lain,” ujar Bupati Ratna di sela pembukaan Festival Makanan Tradisional Banyuwangi baru-baru ini.

Ia menuturkan, tumbuhnya pariwisata harus didukung berdirinya rumah makan yang khas. Beberapa daerah bisa terkenal berkat makanan khasnya yang unik. Bupati Ratna meminta para pengelola rumah makan bisa berkreasi dan menyajikan menu makanan khas suku Using. “Ini akan menjadi kenangan tamu yang datang ke sini,” tambahnya.

Selama ini, kata Bupati, restoran di Banyuwangi cenderung menyajikan masakan modern. Padahal, makanan tardisional justru lebih memikat tamu asing. Mereka bisa dikenalkan makanan khas sambil menikmati keindahan alam. Selain bahannya mudah didapat, masakan tradisional bisa ditawarkan dengan harga murah, sehingga tak hanya tamu asing yang bisa membelinya, tetapi juga warga lokal.

Ia memberi contoh masakan rujak soto yang terkenal hingga Jakarta. Makanan khas Banyuwangi ini mulai ditinggalkan di kampung sendiri. Kalaupun ada, hanya warung kecil yang menyediakannya. Restoran besar jarang yang mau meliriknya.

Banyuwangi yang berdekatan dengan Bali memiliki peluang prospektif di sektor pariwisata. Bupati Ratna berharap kalangan pengusaha bisa menangkap peluang itu. Ia berjanji memberikan fasilitas promosi dan menggandeng biro perjalanan wisata dari Bali. Tiap tahunnya, Banyuwangi juga kebagian banjir tamu dari Bali. Sayangnya, kedatangan tamu lebih banyak disuguhi makanan gaya modern.

Selain makanan, Ratna berharap jajanan khas Banyuwangi bisa ikut menyemarakkan kunjungan wisata. Dia bersyukur beberapa pengusaha lokal mulai aktif mengembangkan produk jajanan tradisional. Tumbuhnya industri jajanan ini diharapkan mampu memperkaya aset budaya Banyuwangi. Yang lebih penting lagi hal itu bisa mengurangi angka pengangguran.

Terkait promosi, Ratna sudah memberikan tempat khusus di Denpasar. Tempat itu diberikan kepada para perajin Banyuwangi yang ingin memasarkan karyanya di Bali. Ke depan, dia berharap ada restoran Banyuwangi yang menyediakan makanan khas daerahnya di Bali. “Promosi adalah kunci utama. Jangan sampai aset Banyuwangi hilang karena tidak adanya promosi,” ujarnya bernada mengingatkan. -udi


Kikil Didampingi Semanggidan Minumnya Temulawak

MINIMNYA peminat makanan tradisional dirasakan pengelola restoran. Dampaknya, mereka setengah hati untuk mengembangkan jenis masakan tersebut. Apalagi, kunjungan wisatawan juga tidak terlalu menjajikan.
Padahal, sedikitnya 70 jenis masakan yang bisa dikemas menjadi menu khusus.

“Karena sepi tamu, kami enggan menyajikannya,” tutur Nuril Mayah (30), pengelola restoran. Pemilik restoran cenderung hanya menawarkan menu yang cocok dengan lidah orang modern.

Dari sekian jenis masakan, pecel ayam yang masih popular, meski terbatas di kalangan tamu lokal. Dalam sehari restoran Nuril Mayah bisa menghabiskan 3-5 ekor ayam. Harga satu porsi untuk seorang tamu Rp 5.000-6.000, sudah termasuk nasi dan makanan pendukungnya.
Masakan khas lain yang masih diminati, kikil banci, yakni masakan kikil yang dibumbui sayur asem.

Konon, dulu masakan ini kesukaan para bangsawan. Bahannya diambilkan dari kikil sapi yang masih muda. Masakan ini diyakini mengandung sedikit kandungan kolesterol.

Untuk menambah selera makan, penyajiannya disandingkan berbagai sayuran khas, seperti daun semanggi, tanaman yang tumbuh subur di dekat tanaman padi. Bumbu yang digunakan lebih banyak rempah-rempah lokal. Biasanya, minuman yang disajikan juga minuman tradisional, seperti temulawak dan jus markisa.

Bagi Nuril Mayah, menyajikan masakan khas adalah tantangan tersendiri. Pasalnya, selain bahannya terkadang sulit didapat, proses penyajiannya juga membutuhkan kesabaran. Biasanya masakan khas tidak bisa dibuat cepat saji. “Ini yang terkadang kurang disukai pelanggan. Mereka lebih memilih masakan cepat saji,” ungkap Nuril.

Sejak dahulu, keluarga Nuril adalah juru masak. Karena kepiawiannya itulah dia bertekat membuat restoran khusus masakan tradisional. Meski harus berjuang dengan minimnya tamu, Nuril mengaku bangga bisa mempertahankan masakan warisan leluhur. Bahkan, dia bertekad akan membukukan berbagai jenis masakan yang mulai punah.

Selain makanan tradisional, restoran milik Nuril juga membuat beraneka jajanan. Ada klepon, sumping, dan nasi bakar. Seluruh bahannya diambil dari hasil bumi dengan harga murah, seperti ketan, kelapa, dan gula merah. Nuril berkeinginan bisa membuat restoran khas Banyuwangi yang lebih besar. Sayang, terbentur kendala modal. - udi
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
19K
310
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan